Cryptoharian – Ethereum (ETH) mengalami lonjakan harga yang signifikan dalam seminggu terakhir dan kini mendekati level US$ 3.200. Hal ini disampaikan oleh analis papan atas Michael van de Poppe, yang menyatakan bahwa level ini penting lantaran sebelumnya pernah menjadi titik resistensi atau hambatan bagi Ethereum.
Dalam analisanya, Poppe menjelaskan bahwa Ethereum mungkin akan menghadapi beberapa hambatan saat mencoba menembus level US$ 3.200. Hambatan ini adalah area di mana banyak investor berpotensi menjual aset mereka untuk mendapatkan keuntungan, sehingga dapat memperlambat atau menghentikan sementara kenaikan harga.
“Dalam jangka waktu seminggu, Ethereum mungkin telah menutup kesenjangan hingga US$ 3.200. Perkiraan akan ada beberapa resisten di area ini, tetapi ETH akan tetap bergerak naik setelahnya,” ungkap Poppe.
Berdasarkan data grafik yang diposting oleh Poppe, tampak bahwa ada peningkatan volume perdagangan, yang berarti semakin banyak orang tertarik untuk membeli Ethereum. Indikator teknis, seperti Relative Strength Index (RSI), juga menunjukkan peningkatan minat beli.
Poppe juga percaya bahwa ekosistem baru, termasuk proyek-proyek blockchain yang terkait dengannya, akan berkinerja lebih baik dalam waktu dekat.
“Ekosistem ETH akan berkinerja jauh lebih baik daripada periode mendatang,” ujarnya.
In a timespan of a week, $ETH has closed the gap to $3,200.
— Michaël van de Poppe (@CryptoMichNL) November 10, 2024
Expecting that we'll have some resistance around this area, but continue to move afterwards.$ETH ecosystem to heavily outperform in the coming period. pic.twitter.com/k94qX9nQCY
Sementara itu melansir dari coingape.com, Ethereum berhasil untuk pulih dari harga terendahnya di angka US$ 2.380 ke US$ 3.320, yang merupakan lonjakan sebesar 36 persen dalam waktu 6 hari.
Pencapaian ini diperkuat dengan harga Ethereum yang berhasil melewati beberapa titik rata-rata harga harian utama yaitu EMA 20, 50, 100, dan 200 hari. Jika tren terus berlanjut, maka ada potensi harga Ethereum naik 26 persen ke angka US$ 4.100.
Di sisi lain, rata-rata pergerakan 200 hari merupakan salah satu indikator penting yang digunakan oleh trader untuk memahami pergerakan pasar. Bagi Ethereum, setiap kali harga berhasil melewati rata-rata ini, harga cenderung naik secara signifikan.
2018-2019: Awal Indikasi Pemulihan
Pada tahun 2018, Ethereum sempat mencapai harga tertinggi di sekitar US$ 1.400, namun kemudian turun drastis hingga US$ 150. Pada April 2019, Ethereum kembali melewati rata-rata 200 hari di sekitar US$ 160, yang memicu kenaikan harga hingga US$ 340 pada Juni 2019.
2020: Memulai Tren Kenaikan Harga
Ethereum kembali menembus rata-rata 200 hari pada Januari 2020 di harga sekitar US$ 160, diikuti kenaikan sementara hingga US$ 300. Pada April, Ethereum kembali melampaui rata-rata ini dan memulai tren kenaikan yang membawa harganya hampir mencapai US$ 4.800 pada November 2021.
2021-2023: Pemulihan dari Crypto Winter
Pasca lonjakan pada 2021, harga Ethereum turun dengan tajam di fase crypto winter, dan mencapai harga titik terendah di kisaran US$ 1.000. Namun, pada awal 2023, Ethereum kembali menembus rata-rata 200 hari di harga sekitar US$ 1.300, dan melonjak hingga US$ 2.000 pada April.
2024: Menuju Kenaikan Baru?
Belakangan ini, ETH sekali lagi berhasil menembus rata-rata 200 hari. Setelah turun hingga kisaran US$ 1.500 di akhir 2023, Ethereum melewati rata-rata lagi pada harga sekitar US$ 1.700 di Oktober. Penembusan ini diikuti dengan kenaikan tajam, membawa harga Ethereum melampaui US$ 4.000 pada Maret 2024.