Cryptoharian – Harga Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan tajam dalam beberapa hari terakhir dan kini berada di kisaran US$ 93.000. Meski begitu, analis kripto bernama Patric H. mengingatkan agar investor tidak buru-buru terlalu optimis.
Dalam unggahan di laman media sosial X-nya, Patric menyebut bahwa lonjakan harga ini tertahan di area resisten penting.
“Yang saya kurang suka dari kenaikan Bitcoin kali ini adalah harganya berhenti di level resisten jangka panjang, dan sekarang sedang mencoba menembus batas bawah volume dari pergerakan sebelumnya,” tulisnya.
Dengan kata lain, meskipun Bitcoin terlihat menguat, ia sedang berada di zona yang biasanya sulit ditembus. Jika tidak berhasil melewati area ini, ada kemungkinan harga bisa kembali turun.
Menurut Patric, kondisi akan jauh lebih meyakinkan jika Bitcoin bisa kembali menguji level ini dan bertahan, atau bahkan menembus angka psikologis US$ 100.000.
“Selama itu belum terjadi, ia memilih untuk tetap berhati-hati dan belum sepenuhnya yakin tren naik akan berlanjut,” ujarnya.
The one thing I really don't like about this $BTC pump is that it has stopped at HTF resistance and is currently battling with the previous range's volume area low (VAL).
— Patric H. | CryptelligenceX (@CryptelligenceX) April 24, 2025
Thus, I'm not getting too bullish just yet. Things start to look much better on a clean retest of this move… pic.twitter.com/IJpYTxqim3
Sementara itu, analis lain bernama Rekt Capital menyatakan bahwa dominasi Bitcoin di pasar kripto kembali naik dan kini berada di level tertinggi sejak awal 2021. Menurutnya, angka dominasi Bitcoin baru saja menembus batas penting di 64 persen. Ini berarti Bitcoin menguasai 64 persen dari total nilai pasar kripto saat ini.
“Level ini bukan angka sembarangan. Dalam beberapa tahun terakhir, saat dominasi Bitcoin mendekati atau menyentuh 64 persen, pasar sering kali menjadi sangat tidak stabil,” kata Rekt Capital.
Harga bisa naik-turun dengan cepat, dan altcoin biasanya mendapat kesempatan singkat untuk bersinar. Hal ini terlihat dari pola historis yang ditunjukkan di grafik Rekt Capital.
Namun, kondisi bisa berbeda kali ini. Jika dominasi Bitcoin berhasil ditutup di atas 64 persen pada akhir bulan ini, lalu mengubah level tersebut menjadi zona support, maka peluang altcoin untuk naik bisa semakin kecil. Dalam skenario itu, dominasi Bitcoin berpotensi terus naik menuju 71 persen, yang menjadi batas resistensi berikutnya.
“Singkatnya, 64 persen adalah angka kunci. Jika Bitcoin bertahan di atasnya, altcoin kemungkinan besar akan kesulitan berkembang. Sebaliknya, jika dominasi Bitcoin kembali turun dan bergerak tidak stabil di sekitar angka ini, kita mungkin akan melihat altcoin kembali aktif, meskipun hanya untuk sementara,” pungkas Rekt Capital.
#BTC Dominance
— Rekt Capital (@rektcapital) April 24, 2025
Bitcoin Dominance has rallied to highs not seen since early 2021
So could history repeat with see-sawing BTC Dominance in and around this blue 64% level, like in previous green circles?
Such see-sawing would encourage a lot of market-wide volatility, including… https://t.co/QE0IixI857 pic.twitter.com/bQe69lGpZL