JAKARTA, investor.id – Target pertumbuhan laba bersih PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN tahun ini berpeluang besar direvisi naik, setelah peningkatan laba bersih pada kuartal I-2025 yang melampaui perkiraan analis.
BTN membukukan laba bersih Rp 904 miliar selama tiga bulan pertama tahun 2025, tumbuh 5,1% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 860 miliar.
Peningkatan laba bersih BTN disokong oleh pertumbuhan penyaluran kredit serta penurunan biaya dana (cost of fund) di tengah tantangan ketidakpastian global.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis mengungkapkan bahwa BTN berhasil memulihkan laba pada kuartal I-2025. Itu ditunjukkan oleh loncatan laba dari Rp 252 miliar pada Januari-Februari 2025 menjadi Rp 904 miliar pada Januari-Maret 2025.
“Perolehan laba bersih tersebut melampaui estimasi kami dan konsensus analis. Pencapaian itu setara 31% dari target kami untuk BBTN tahun ini dan setara 29% dari target konsensus analis,” tulis Victor dalam ulasannya.
Adapun faktor utama pendorong lonjakan laba emiten berkode saham BBTN tersebut adalah perubahan standar akuntansi yang membuat pencatatan pendapatan bunga lebih tinggi di tahap awal. Tak hanya pencatatan laba, sejumlah indikator keuangan juga mengalami perubahan dengan standar baru tersebut.
Meski begitu, di luar faktor akuntansi, BBTN secara perlahan berhasil memperbaiki struktur biaya dana, sehingga tingkat margin menjadi lebih baik. Strategi manajemen yang konsisten memprioritaskan kecukupan likuiditas dibandingkan target kredit yang agresif memberikan keyakinan kepada pelaku pasar tentang komitmen pertumbuhan yang berkelanjutan dan peningkatan nilai pemegang saham.
“Prinsip kami jelas ‘liquidity first’. Target kredit akan selalu disesuaikan atau diseimbangkan dengan kecukupan likuiditas. Untuk urusan ini, kami memang memilih konservatif demi pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan dengan ditopang fundamental yang kuat,” kata Direktur Utama BTN (BBTN), Nixon LP Napitupulu.
BRI Danareksa Sekuritas juga memberikan pandangan positif terhadap keberhasilan BBTN meningkatkan NIM sebanyak 30 bps menjadi 3,6% pada kuartal I-2025. Begitu juga dengan biaya dana yang mengalami perbaikan menjadi 4,05% dibandingkan kuartal IV-2024 yang sebesar 4,09%.
“Kami kemungkinan merevisi naik target laba BBTN tahun ini, seiring perubahan standar akuntansi,” sebut Victor.
Pandangan positif terhadap BBTN juga datang dari tim riset Mandiri Sekuritas. Analis Mandiri Sekuritas, Kresna Hutabarat dan Boby Kristanto Chandra mempertahankan rekomendasi beli saham BBTN dengan target harga Rp 1.500.
“BBTN berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 5% pada kuartal I-2025, yang didukung oleh penyesuaian pengakuan pendapatan bunga yang menghasilkan tambahan pendapatan Rp 600-700 miliar,” tulis Kresna dalam risetnya.
Mandiri Sekuritas juga memberikan pandangan positif terhadap keberhasilan BBTN memperkuat platform digital dan pendirian pusat pemrosesan pinjaman baru.