Jakarta, 2 Mei 2025 — PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) menerapkan strategi diversifikasi untuk membangun ketangguhan model bisnis serta memperkuat fokus pada solusi dan layanan teknologi informasi sepanjang tahun 2024.
Pendapatan Anabatic Technologies tercatat sebesar Rp8,9 miliar, dengan penurunan 12,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan pendapatan secara year-on-year ini disebabkan beberapa hal di antaranya pada tahun 2023, Anabatic Technologies melepas kepemilikan atas Equine Global beserta anak perusahaannya sehingga tercatat keuntungan dari divestasi tersebut.
Kendati demikian, penurunan ini tidak berdampak signifikan sehingga menunjukkan bahwa perusahaan masih berhasil menjaga tingkat keuntungan yang cukup stabil.
Hal lain yang menjadi penyebab penurunan pendapatan adalah berhentinya aktivitas distribusi produk dari beberapa mitra bisnis yang cukup signifikan.
“Namun, jika kontribusi dari Equine Group serta beberapa mitra bisnis yang berhenti beraktivitas tidak diperhitungkan dalam pendapatan tahun 2023, maka pendapatan inti perusahaan di tahun 2024 justru menunjukkan pertumbuhan sebesar 9,2%,” kata Presiden Direktur PT Anabatic Technologies Tbk Harry Surjanto Hambali dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).
Harry menyampaikan bahwa pencapaian tersebut menegaskan kemampuan perusahaan dalam beradaptasi secara cepat terhadap dinamika industri, sekaligus memperkuat lini bisnis utama yang lebih berkelanjutan.
“Performa positif ini mencerminkan keberhasilan strategi inovasi dan diversifikasi perusahaan yang secara konsisten menjawab kebutuhan pasar serta memperkuat keberlanjutan bisnis,” jelasnya.
Fokus Lini Bisnis Utama
Harry menjelaskan bahwa menghadapi tahun 2025, Anabatic Technologies menegaskan fokus dalam memperkuat lini bisnis utama yakni penyediaan solusi dan layanan teknologi informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
“Transformasi dari penawaran tradisional menuju solusi end-to-end digital terus dikembangkan untuk menjangkau pasar lebih luas dan meningkatkan value bagi konsumen. Selain itu, kami juga memperluas ceruk pasar dengan mengeksplorasi domain bisnis baru, termasuk layanan berbasis cloud, cybersecurity, serta penguatan kapabilitas digital melalui anak perusahaan KPSG Group dan CTI Group,” jelas Harry.
Anabatic Technologies telah menyempurnakan portofolionya dengan melepas unit bisnis yang tidak lagi relevan secara strategis pada tahun 2023 dan 2024.
Langkah ini turut memperkuat keuangan perusahaan. Dengan beban yang semakin ringan dan operasional yang semakin efisien, perusahaan berada dalam posisi stabil untuk menghadapi 2025.
“Operasional kami saat ini dalam kondisi yang sangat baik. Anabatic Technologies siap melangkah ke fase berikutnya, fokus pada agility atau kelincahan untuk memperbesar bisnis,” jelas Harry.
Anabatic Technologies percaya bahwa kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat akan menjadi kunci untuk menavigasi tantangan global dan membuka peluang pertumbuhan baru. Perusahaan siap melangkah lebih jauh sebagai mitra utama dalam transformasi digital Indonesia.
“Saya yakin Anabatic Technologies sudah menjadi salah satu perusahaan di Indonesia yang berada pada level memadai untuk berkembang lebih jauh. Sekarang saatnya kita fokus pada “kelincahan” atau agility guna mengembangkan bisnis,” tutup Harry.