OASA Menang Tender Rp 2,6 Triliun, Gandeng CNTY China

Follback_berita
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) melalui unit usahanya, PT Indoplas Energi Hijau, akan menggarap pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) Cipeucang, Tangerang Selatan, Banten. Perseroan menggandeng China Tianying Inc (CNTY).

Konsorsium OASA bersama CNTY tersebut telah memenangi tender PSEL Tangsel senilai Rp 2,6 triliun. Dengan investasi Rp 2,6 triliun bersama CNTY, perusahaan asal China yang sudah berpengalaman membangun PSEL di berbagai negara, proyek Cipeucang ini diharapkan mulai dibangun pada awal 2026.

Baca juga: Emiten Sehat Jadi Rugi Rp 559 Miliar Gara-gara Rupiah Loyo

“Kami berharap ground breaking bisa tahun ini, sekaligus memantapkan jalan OASA sebagai pemain utama terbesar di bisnis ini,” kata Presiden Direktur Maharaksa Biru Energi (OASA), Bobby Gafur Umar, di Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Adapun surat penetapan pemenang lelang proyek tersebut telah dikeluarkan oleh Pemda Tangsel pada 21 Maret 2025. “Kami tinggal menunggu penunjukan formal dari Walikota Tangsel,” jelas Bobby.

Baca juga: Harga Emas Antam (ANTM), UBS, dan Galeri 24 di Pegadaian Melonjak Bareng

Baca Juga :  Timah (TINS) Gencar Eksplorasi

PSEL Cipeucang ini akan mengolah sedikitnya 1.100 ton sampah, menggunakan teknologi MGI atau Moving Grate Incenerator, yang bisa mengolah sampah sampai 90%. Teknologi ini mengikuti standar internasional, yakni green energy yang tidak menimbulkan gangguan lingkungan berupa asap dan bau. “Singapura sudah lama punya pengolahan sampah serupa,” ujarnya.

Selama ini, Tempat Penampungan Akhir (TPA) Cipeucang yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, menjadi satu-satunya tumpuan tempat penampungan dan pengolahan akhir sampah yang berasal dari seluruh wilayah Tangerang Selatan. “TPA Cipeucang sudah penuh dan tidak lagi memadai, karena volume sampah masyarakat terus bertambah. Fasilitas pengolahan sampah yang lebih modern sangat dibutuhkan,” tutur Bobby.

Baca juga: BMRI dan BBCA Beda Nasib

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa PSEL yang akan dibangun merupakan prasarana modern yang sangat ramah lingkungan. Listrik yang dihasilkan oleh PSEL ini adalah energi yang bersih dan terbarukan. Fasilitas ini bakal mampu memeroses sedikitnya 1.000 ton sampah baru dan 100 ton sampah lama yang ada di TPA Cipeucang dalam sehari.

Baca Juga :  United Tractors (UNTR) Kucurkan Pinjaman ke Acset Rp 1 Triliun

Pengolahan sampah lama di TPA Cipeucang, menurut dia, menjadi hal yang sangat penting dalam rangka mengeliminasi pencemaran lingkungan di wilayah tersebut. Bobby menilai, sudah saatnya daerah Tangerang Selatan, khususnya Serpong, memiliki prasarana dan fasilitas penampungan dan pengolahan sampah yang modern dan ramah lingkungan.

Baca juga: Emiten Hashim Djojohadikusumo (WIFI) Rights Issue Rp 5,89 Triliun

Ia pun yakin, PSEL Cipeucang nantinya akan mampu mengurangi beban TPA yang sudah sangat sesak sampah dan cenderung menjadi lokasi yang tidak sehat.

“Yang jelas, PSEL ini akan menjadi salah satu fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tangsel. Selain itu, PSEL ini tidak hanya memberikan solusi modern bagi masalah persampahan, tapi juga berkontribusi pada penyediaan energi terbarukan dan ramah lingkungan,” ungkap Bobby.

Kerja Sama dengan CNTY China 

[#pagebreak#]

Bobby menjelaskan, proyek modern ini akan dibangun oleh OASA bermitra dengan CNTY (China Tianying Inc), sebuah perusahaan asal China yang juga sudah berpengalaman dalam pengolahan sampah modern. “Konsep kerjasamanya menggunakan skema BOT selama 27 tahun konsesi, dengan masa konstruksi tiga tahun,” ujarnya.

Baca Juga :  PT Ceria Siap Luncurkan Ferronickel Pertama pada Akhir April 2025

CNTY juga merupakan pemegang lisensi teknologi yang akan digunakan di proyek tersebut. Bobby menegaskan bahwa teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan (green waste to energy) yang akan diaplikasikan pada proyek ini sudah terbukti mampu mengolah sampah rumah tangga dan jenis sampah lainnya secara ramah lingkungan.

Baca juga: Terobosan Sido Muncul (SIDO) dan Arah Sahamnya

CNTY sendiri merupakan perusahaan internasional yang bergerak dalam industri perkotaan dan pemulihan sumber daya serta bidang teknologi energi bersih tanpa karbon, termasuk pengolahan limbah menjadi energi yang bersertifikat standar internasional untuk lingkungan hidup.

Menurut Bobby, kebijakan energi Indonesia dalam satu dasawarsa mendatang dipastikan akan mengandalkan energi terbarukan dan akan bertumpu pada ekonomi kerakyatan serta lingkungan. Hal ini akan membawa dampak positif pada kinerja OASA.

Baca juga: Kisi-kisi Saham Charoen (CPIN) dan Japfa (JPFA)

“Mengolah sampah menjadi energi (waste to energy) yang sejak awal menjadi basis bisnis kami akan terus dikembangkan,” pungkasnya.

OASA