Laba Bersih Emiten Tambang Nikel Melejit 505%

Laba Bersih Emiten Tambang Nikel Melejit 505%
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – Emiten pertambangan dan smelter nikel, PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk  sebesar Rp 366,17 miliar pada tahun 2024, naik signifikan 505,27% dibanding tahun sebelumnya (year on year/yoy) Rp 62,67 miliar. Lonjakan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan penjualan sebanyak 80% dari Rp 811,66 miliar menjadi Rp 1,46 triliun.

“Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan di seluruh lini bisnis, mencerminkan efektivitas strategi dan kinerja operasional yang solid,” kata Direktur Central Omega Feni Silviani Budiman dalam keterangan resminya, Selasa (8/4/2025).

Dia mengungkapkan, kenaikan pendapatan hingga 80% pada 2024, didorong oleh peningkatan volume penjualan dan harga komoditas. Sebanyak 98,46% penjualan dikontribusi dari komoditas bijih nikel, dan sisanya dari batu kapur.

Baca Juga :  Dharma Polimetal Ungkap Penyebab Penjualan Lesu

Penjualan bijih nikel perseroan pada 2024 tumbuh 77,26% dari Rp 811,66 miliar menjadi Rp 1,44 triliun. Yang didorong kenaikan produksi komoditas tersebut hingga 130% menjadi 2,95 juta ton dari tahun sebelumnya 1,28 juta ton.

Seiring meningkatnya penjualan, beban pokok penjualan juga bertambah dari Rp 459,74 miliar menjadi Rp 829,79 miliar. imbasnya, laba kotor perseroan masih bisa tumbuh signifikan menjadi Rp 631,39 miliar pada 2024 dari sebelumnya Rp 351,92 miliar.

“Laba kotor meningkat 79% dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan efisiensi biaya produksi yang baik,” ujar Feni.

Dia melanjutkan, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut melesat 505,27% menjadi Rp 366,17 miliar pada 2024.

“Laba per saham mencapai Rp 66,41 miliar, meningkat 484% dibandingkan tahun sebelumnya, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pemegang saham,” tutur dia.

Baca Juga :  Yupi Memperkuat Strategi Ekspansi ke Pasar Global

Feni melanjutkan, EBITDA mengalami peningkatan sebesar 128% pada 2024. “Pertumbuhan ini mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja operasional,” kata dia.