IHSG Kerja Keras, BBRI BBCA BMRI BBNI Jadi Sorotan

Follback_berita
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) kerja keras pada Rabu (9/4/2025), bangkit dari keterpurukan yang terjadi kemarin. Sebab, IHSG hari ini terlihat naik 0,54% ke level 6.036,5 pada saat berita ini ditulis.

Sedangkan di saat yang sama saham BBRI, BMRI, BBCA, dan BBNI berfluktuasi. 

Baca juga: Asa Positif IHSG Masih Ada, Potensi Cuan ada di 4 Saham

Hingga berita ini ditayangkan, saham BBRI turun 0,2%, BMRI melejit 1,07%, BBCA melonjak 1,6%, dan BBNI terkerek 0,2%.

Tercatat 274 saham naik, 223 turun, dan 1142 saham stagnan. Sebanyak 4,25 miliar lembar saham telah diperdagangkan pada sejam perdagangan. Dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,05 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 297.274 kali transaksi.

Baca juga: BERITA POPULER: Ramalan Harga Emas hingga Saham-Saham yang Diburu saat IHSG Longsor

Baca Juga :  IHSG Sesi I Lanjut Melemah 0,39 Persen ke Level 7.756

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Selasa (8/4/2025), ditutup terkapar tak berdaya ‘dirudal’ sentimen Tarif Trump. IHSG terjungkal hingga 514,4 poin (7,9%) ke level 5.996,1. IHSG hari ini sempat kena trading halt pada pukul 09.00-09.30 WIB lantaran anjlok lebih dari 8%.

Sementara itu, indeks saham Asia mayoritas memerah. Hang Seng (Hong Kong) jatuh 1,6%, Shanghai (China) turun 0,3%, Straits Times (Singapura) anjlok 1,5%, dan Nikkei (Jepang) ambles 2,6%.

Sektor Saham Menghijau

[#pagebreak#]

Sementara itu, mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham Infrastruktur terbang tinggi dan memimpin kenaikan. Sebab, sektor infrastruktur melonjak 1%.

Diikuti penguatan sektor saham perindustrian 0,9%, sektor teknologi 0,7%, sektor barang konsumsi primer 0,6%, sektor kesehatan, 0,5%.

Baca juga: IHSG ‘Dirudal’ Tarif Trump, tapi Saham-Saham Ini Kebal

Sedangkan sektor keuangan mejeng di zona hijau. Dengan mencatatkan kenaikan 0,3%.

Baca Juga :  IHSG Sesi I Ditutup Merosot ke Level 7.191

pelemahan terjadi pada sektor saham barang baku 1%, sektor barang konsumsi non primer 0,7%, sektor energi 0,5%, dan sektor properti 0,4%.   

BBRI