HIMKI Optimistis Mampu Ekspor Mebel dan Kerajinan hingga Rp 100 Triliun pada 2030

Follback_berita
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menargetkan nilai ekspor produk mebel dan kerajinan dapat menembus angka US$6 miliar pada tahun 2030. Nilai ekspor tersebut setara dengan Rp 100,9 triliun (asumsi kurs Rp16.821 per dolar AS).

Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur mengungkapkan, dirinya masih optimistis dapat mencapai target tersebut, meskipun banyak tantangan yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Salah satunya adanya tarif resiprokal Amerika Serikat kepada sejumlah negara mitranya.

Baca juga: Industri Mebel dan Kerajinan Mulai Merasakan Dampak Kebijakan Tarif Trump

Sobur menyikapi kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat tersebut dari sisi positif. Kebijakan pemerintah AS tersebut harus dijadikan peluang para pelaku usaha industri mebel dan kerajinan.

Diketahui, Amerika Serikat telah menetapkan tarif resiprokal sebesar 145% terhadap China. Padahal, China merupakan eksportir produk mebel dan kerajinan terbesar bagi Amerika Serikat.

Baca Juga :  Medco Energi (MEDC) Siap Lunasi Utang Rp 1,8 Triliun

Hal ini tentunya akan membuat China bakal mengalihkan penjualannya ke negara selain Amerika Serikat. Hal ini dapat merupakan peluang bagi pengusaha Indonesia untuk memaksimalkan pasar yang ditinggalkan oleh China. 

Baca juga: Puluhan Negara Protes Tarif Trump di Rapat WTO

“Ada ceruk pasar yang ditinggalkan oleh China. Kita bisa memberikan upaya untuk bisa mendorong percepatan atau pertumbuhan ekspor ke sana,” Abdul Sobur dalam acara bincang Corporate Insight BeritaSatu, Jumat (11/4/2025).

Dirinya mengungkapkan, mebel dan produk kerajinan merupakan produk yang paling laris di Amerika Serikat. Terutama produk yang berbahan baku dasar kayu-kayu khusus seperti jati serta mahoni.

Indonesia mempunyai potensi sumber daya alam berupa bahan baku, serta industri yang cukup baik. Sehingga tren kinerja sektor tersebut sangat cerah ke depannya.

Baca juga: OJK Dukung Pemerintah Negosiasi Tarif Trump dengan AS

Baca Juga :  Ancara Logistics (ALII) Bagi-Bagi Dividen Tunai Rp71,22 Miliar

Menurut Sobur, jika dikembangkan dengan baik, ekspor produk mebel dan kerajinan dapat menembus Rp100 triliun pada 2030.

“Kita punya kemampuan itu, jadi bisa menjadi satu peluang yang besar untuk menaikkan potensi ekspor ke sana. Kami kan punya planning, sampai 2030 bisa mencapai US$ 5 miliar hingga 6 miliar,” pungkasnya.