JAKARTA, investor.id – Perang dagang II makin berkecamuk, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal. Dampaknya bakal terus menjalar ke mana-mana, termasuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini.
Senior Market Chartist Retail Business Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, dampak kebijakan tarif Trump bisa memicu penurunan tajam IHSG, bahkan berpotensi terjadinya pembekuan sementara perdagangan (trading halt) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebab pengaruh sentimen kenaikan tarif bea masuk (BM) AS tersebut sangat kuat terhadap pasar.
“Itu wajar saja karena bursa kita sudah menghadapi hari libur sejak 28 Maret lalu,” kata Nafan, yang dikutip pada Senin (7/4/2025).
Sementara itu, founder Stocknow, Hendra Wardana mengatakan bahwa kebijakan tarif Trump bisa mengguncang pasar modal Indonesia setelah libur panjang, tepatnya pada pembukaan perdagangan Selasa (8/4/2025).
“Reaksi pasar global terhadap kebijakan ini sangat cepat dan ekstrem, mencerminkan kekhawatiran akan eskalasi perang dagang yang bisa mengganggu rantai pasok, memperlambat perdagangan internasional, hingga berujung pada pelemahan ekonomi global,” ujar Hendra.
Dia menyebutkan, bursa saham AS mencatatkan koreksi tajam. Nasdaq anjlok 11,4%, Small Cap 2000 turun 10,7%, S&P 500 melemah 10,5%, dan Dow Jones terkoreksi 9,3% hanya dalam dua hari perdagangan.
Efek rambatan (spillover effect) dari gejolak di Wall Street langsung menyebar ke bursa saham negara-negara maju dan berkembang. Indeks MSCI World turun 9,3%, FTSE MIB Italia terkoreksi 9,9%, DAX Jerman melemah 7,8%, dan WIG20 Polandia bahkan anjlok 10,2%. Indeks Euro Stoxx 50 dan FTSE 100 Inggris masing-masing turun 8,3% dan 6,4%.
“Saya memperkirakan IHSG berpotensi melemah ke area support 6.290-6.312, dengan resistance jangka pendek di 6.660,” tutur dia.
Dalam jangka pendek, menurut Hendra, rupiah juga berpotensi dibuka melemah pada kisaran Rp 16.900, bahkan bisa menembus Rp 17.000 per dolar AS akibat kekhawatiran pasar terhadap kestabilan neraca perdagangan dan aliran modal.
Fokus pada BBRI hingga UNTR
Sementara itu, KB Valbury Sekuritas menyarankan pemodal untuk fokus pada beberapa saham, mulai dari BBRI hingga UNTR, serta memaksimalkan cuan dari saham-saham tersebut pada perdagangan Selasa (8/4/2025). Berikut adalah cara trading-nya:
1. BBRI
- Trading buy.
- Target harga 4.120.
- Level resistance 4.120, support 3.970.
- Stop loss 3.820.
2. BBNI
- Trading buy.
- Target harga 4.310.
- Level resistance 4.310, support 4.140.
- Stop loss 3.970.
3. PGAS
- Trading buy.
- Target harga 1.585.
- Level resistance 1.585, support 1.535.
- Stop loss 1.485.
4. JSMR
- Trading buy.
- Target harga 4.060.
- Level resistance 4.060, support 3.940.
- Stop loss 3.820.
5. MAPI
- Trading buy.
- Target harga 1.400.
- Level resistance 1.400, support 1.320.
- Stop loss 1.240.
6. UNTR
- Trading buy.
- Target harga 23.950.
- Level resistance 23.950, support 23.000.
- Stop loss 22.050.