BBCA dan BBRI Menjauh dari Harga Wajar, Masuk Sekarang Cuan Segini 

BBCA dan BBRI Menjauh dari Harga Wajar, Masuk Sekarang Cuan Segini 
Bagikan:

JAKARTA, Investor.id – Aksi jual besar-besaran menekan indeks harga saham gabungan (IHSG), dipicu ulah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengerek tarif ke sejumlah negara, antara lain China, Uni Eropa, termasuk Indonesia. Sebanyak dua saham bank besar, BBCA dan BBRI, juga turun, sehingga menjauh dari harga wajar. 

Sejalan dengan itu, potensi cuan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) malah tambah besar, berdasarkan hitungan Phintraco Sekuritas. Hari ini, saham BBCA dan BBRI turun 10,8% dan 12% menjadi Rp 7.775 dan Rp 3.640. Adapun IHSG turun 7,9% ke level 5.996, setelah sebelumnya menyentuh 5.882, yang membuat otoritas memberlakukan trading halt. 

Phintraco Sekuritas mencatat, plemahan Wall Street sebenarnya lebih terbatas, bahkan Nasdaq rebound pada Senin (7/4/2025). Perkembangan terbaru dari perang dagang, Menteri Keuangan AS Scott Bessent membuka peluang negosiasi terhadap 50 lebih negara. 

Baca Juga :  ANTM & BRMS Cs Mesti Dijual Dulu?

Adapun Trump berencana memperbesar reciprocal tariff untuk Tiongkok hingga mencapai 50%. Ini membuat SSEC melemah 7,34%, kemarin. 

Aset safe haven, khususnya Japan Yen naik 2,4% dan Swiss Franc 3,4% pada awal pekan ini, pascapengumuman tarif tersebut. Kondisi ini mengindikasikan kecenderungan investor untuk menahan atau memperbesar posisi cash.

”Kepanikan pasar menjadi pemicu utama aksi sell off di pasar modal Indonesia hari ini saat pemerintah Indonesia berniat lakukan negosiasi bilateral dengan sejumlah penawaran. Di sisi lain, meski rupiah berada pada level yang lebih lemah dari 1998, besarannya jauh dibandingkan dengan kondisi krisis ekonomi 1998,” tulis Phintraco, dikutip Selasa (8/4/2025). 

Harga Wajar dan Potensi Untung

Phintraco mematok harga wajar saham BBRI Rp 5.325, sedangkan BBCA Rp 11.600, sehingga potensi keuntungannya besar, mencapai 43,9% dan 46,3% jika masuk sekarang. 

Baca Juga :  IHSG Lanjut Melemah 0,28 Persen, Sentuh Level 7.694

Sementara itu, harga wajar BMRI dan BBNI masing-masing Rp 6.325 dan Rp 6.150, setara potensi kenaikan 32,8% dan 52,3%. Harga wajar BBTN, BDMN, BNGA, BRIS, dan BTPS masing-masing Rp 1.250, Rp 2.810, Rp 2.040, Rp 3.580, dan Rp 1.225, dengan potensi kenaikann berkisar 20-65%.