Ada Badai IHSG, Saham Ini Jadi Fokus Investasi

Ada Badai IHSG, Saham Ini Jadi Fokus Investasi
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – BRI Danareksa Sekuritas memangkas estimasi pertumbuhan laba emiten 2025 menjadi 4,5% dari sebelumnya 6,5%. Broker ternama itu juga merilis saham-saham berkualitas yang layak untuk investasi pada kuartal II-2025, antara lain BBCA dan ICBP.

Menurut BRI Danareksa Sekuritas, pemangkasan estimasi pertumbuhan laba 2025 telah mempertimbangkan hasil laba pada 2024 yang lebih lemah dari perkiraan, terutama di sektor perbankan dan telekomunikasi, yang diumumkan pada Februari-Maret 2025.

“Dari sejumlah perusahaan dalam cakupan kami yang telah melaporkan laba 2024, sekitar 37% di antaranya berada di bawah ekspektasi konsensus, sedangkan 34% sesuai ekspektasi dan 29% melampaui ekspektasi,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisnawan dan Wilastita Muthia Sofi dalam risetnya.

BRI Danareksa Sekuritas juga menurunkan target indeks harga saham gabungan (IHSG) tahun ini menjadi 7.350 dari sebelumnya 7.850. Target tersebut mencerminkan rasio PE sebesar 13 kali. Adapun skenario optimistis (bull case) IHSG tahun ini di level 7.660 dan skenario pesimistis (bear case) di level 7.090.

Baca Juga :  Penundaan Tarif Trump Dorong IHSG Ceria

Saat ini, IHSG terdiskon besar yang mencerminkan prospek pesimistis. IHSG diperdagangkan pada PE sebesar 11,4 kali atau setara standar deviasi (SD) -1,8 terhadap rata-rata 10 tahun, dengan selisih yield laba sebanyak 154 bps terhadap yield obligasi 10 tahun – terlebar sejak Juni 2012.

“Jika dibandingkan dengan kondisi pasar pada 2015 atau tahun pertama Presiden Joko Widodo menjabat, kami melihat adanya kemiripan seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi dan laba, defisit fiskal yang melebar, serta peluncuran kebijakan baru pemerintah,” jelas Erindra.

Namun, faktor positif kali ini adalah neraca perdagangan Indonesia yang lebih kuat, didukung oleh membaiknya ekspor. Jika tren berlanjut, hal itu bisa menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Meski demikian, risiko tetap ada, terutama volatilitas harga batu bara dan CPO.

Di tengah minimnya katalis pertumbuhan, BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan laba emiten akan melemah secara beruntun pada kuartal II-2025 dan stagnan pada kuartal III-2025. Sedangkan IHSG yang menghadapi badai diprediksi bergerak pada kisaran 5.900-6.700 di kuartal II-2025.

Baca Juga :  IHSG Ditutup Naik 0,89 Persen, Sentuh Level 7.626

Saham Murah dan Berkualitas 

BRI Danareksa Sekuritas tetap menyarankan investor untuk berinvestasi pada saham-saham berkualitas pada kuartal II-2025, meskipun valuasi pasarnya murah. Saham-saham yang paling direkomendasikan adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Rekomendasi saham BBCA adalah beli dengan target harga Rp 11.900. Begitu juga dengan saham ICBP, rekomendasinya beli dan target harga Rp 14.000.

BRI Danareksa Sekuritas juga menyukai saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).

Rekomendasi untuk saham-saham tersebut adalah beli. Target harga saham GOTO sebesar Rp 110, BRIS Rp 2.900, dan NCKL Rp 1.500.

“Risiko utama pada kuartal II-2025 adalah pelemahan rupiah dan perlambatan pertumbuhan ekonomi,” pungkas Erindra.

Baca Juga :  Lanjut Melemah, IHSG Sesi I Ditutup Merosot ke Level 7.755