JAKARTA, investor.id – Pasar saham Asia-Pasifik dibuka menguat pada Senin (12/5/2025). Hal itu seiring meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China setelah pertemuan penting kedua negara di Swiss akhir pekan lalu.
Baik Washington maupun Beijing memberikan sinyal positif bahwa pembicaraan tingkat tinggi tersebut menghasilkan kemajuan signifikan. Pejabat AS menyatakan bahwa kesepakatan telah dicapai untuk mengurangi defisit perdagangan mereka, sementara pemerintah China menyebut telah tercapai ‘konsensus penting’.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut bahwa pertemuan tersebut sangat produktif. Di sisi lain, Wakil Perdana Menteri China He Lifeng mengonfirmasi akan ada pernyataan bersama yang berisi ‘kabar baik untuk dunia’ yang dirilis hari ini.
Respon pasar pun cukup positif. Indeks CSI 300 di China daratan naik 0,42% pada awal perdagangan, sementara indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,86%. Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,29% meski indeks Topix bergerak datar.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,59% dan indeks Kosdaq naik 0,47% di tengah perdagangan yang berfluktuasi. Sementara itu, indeks acuan Australia, S&P/ASX 200, menguat 0,4%.
Pasar Saham India
Investor juga mengamati perkembangan di pasar saham India, menyusul tercapainya gencatan senjata antara India dan Pakistan akhir pekan lalu. Dua negara bertetangga ini sebelumnya terlibat baku tembak paling sengit dalam hampir 30 tahun, termasuk serangan misil dan drone ke instalasi militer masing-masing.
Sementara itu, kontrak berjangka saham AS juga mengalami kenaikan karena pasar menantikan rincian lebih lanjut dari kesepakatan dagang AS-China tersebut.
Penguatan ini terjadi setelah indeks utama di Wall Street mengalami penurunan pada sesi Jumat (9/5/2025). Dow Jones Industrial Average turun 119,07 poin atau 0,29% menjadi 41.249,38. Indeks S&P 500 melemah tipis 0,07% ke 5.659,91, sedangkan Nasdaq Composite nyaris tidak berubah dan ditutup di 17.928,92.