US$ 1,5 Triliun Lenyap di Wall Street, Bitcoin Full Senyum

US$ 1,5 Triliun Lenyap di Wall Street, Bitcoin Justru Full Senyum
Bagikan:

Cryptoharian – Pasar saham Amerika Serikat Wall Street mengalami kejatuhan besar pada Jumat (4/4/2025). Melansir dari thecryptobasic.com, hanya dalam beberapa jam sejak pasar dibuka, nilai pasar saham menyusut hingga US$ 1,5 triliun.

Penyebab daripada kejatuhan tersebut adalah kekhawatiran investor terhadap ketegangan perdagangan global, terutama setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif baru yang memicu potensi perang dagang dengan China.

Saham-Saham Besar Terpukul

Indeks S&P 500 turun drastis sebesar 4,8 persen, penurunan harian terbesar dalam lebih dari empat tahun. Beberapa bank investasi langsung memangkas proyeksi mereka. UBS menurunkan target indeks akhir tahun dari 6.400 menjadi 5.800, sementara RBC memperkirakan hanya akan mencapai 5.550. JPMorgan bahkan menyebut bahwa jika tarif terus berlaku, ada peluang 60 persen terjadinya resesi global.

Saham teknologi termasuk yang paling terpukul. ETF Roundhill Magnificent Seven, yang memuat perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Amazon turun hampir 7 persen dan telah merosot 20 persen sepanjang tahun ini.

Baca Juga :  Diduga Ada Peretasan, 5 Dompet Misterius Borong Token PEPE Senilai Rp 68 Miliar

Lebih detilnya, saham Apple 8 persen, Amazon 7 persen dan Tesla kehilangan 5,4 persen nilainya. Analis Wedbush, Dan Ives mengingatkan bahwa ketegangan dagang ini bisa menghambat kemajuan teknologi, terutama di bidang kecerdasan buatan (AI), hingga satu dekade ke belakang.

Sektor keuangan pun ikut terdampak. Saham JPMorgan dan Citigroup turun sekitar 59 persen.

Bitcoin dan Kripto Justru Stabil

Namun, di tengah kepanikan pasar saham, Bitcoin dan aset kripto lainnya justru menunjukkan ketahanan yang mengejutkan. Setelah sempat turun ke kisaran bawah US$ 82.000 pada 2 April, Bitcoin pulih 0,76 persen pada hari berikutnya. Pada Jumat, saat saham terus tertekan, Bitcoin hanya turun tipis 0,42 persen. Bahkan dalam 24 jam terakhir, nilainya naik 1,07 persen dan kini diperdagangkan di angka US$ 82.809.

Kapitalisasi pasar kripto global juga sempat turun ke US$ 2,58 triliun, tapi kemudian bangkit ke US$ 2,61 triliun, naik 0,54 persen. Semua aset dalam daftar 10 kripto gratis teratas mencatat kenaikan. Dogecoin memimpin dengan naik 5,4 persen disusul XRP (5,22 persen), Cardano (3,29 persen), Solana (2,02 persen) dan Ethereum (1,5 persen).

Baca Juga :  5 Fakta Altcoin Ethena (ENA) Tumbuh 395 Persen

Analis Mulai Lirik Kripto

Kondisi ini mulai menarik perhatian para analis. Joe Burnett dari Unchained menyebut bahwa Bitcoin hampir mencapai titik tertinggi baru jika dibandingkan dengan indeks NASDAQ. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak investor melihat Bitcoin sebagai aset pelindung saat pasar saham sedang goyah.

Sementara itu, analis bernama Colin mencermati pola suplai uang global (M2) yang menunjukkan kemungkinan pasar akan mencapai titik terendah 6 April, dan mulai pulih pada bulan Mei. Ia menekankan bahwa ini hanyalah pengamatan, bukan prediksi resmi. Namun, yang jelas, Bitcoin berhasil menunjukkan ketahanan lebih baik dibanding saham selama periode ini.