JAKARTA, investor.id – Emiten konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) bersama perusahaan induk terkemuka di bidang kelistrikan dan energi asal Thailand, Electricity Generating Public Company Limited (EGCO Group), menyuntikkan modal tambahan ke PT Chandra Daya Investasi (CDI Group) senilai US$ 185 juta atau setara Rp 3,1 triliun.
Tambahan modal jumbo ke CDI tersebut masing-masing berasal dari Chandra Asri sebesar US$ 90 juta dan EGCO Group sebesar US$ 95 juta. Sebagai informasi, CDI merupakan entitas special purpose vehicle yang didedikasikan untuk investasi solusi infrastruktur Chandra Asri Group. TPIA disebut-sebut berencana membawa CDI untuk melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
“Kolaborasi semakin kuat ini akan memungkinkan kami untuk memperluas operasional, mengoptimalkan aset, dan berkontribusi pada pengembangan infrastruktur Indonesia dan kawasan, sekaligus menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan,” kata Presiden Direktur & CEO Chandra Asri Group Erwin Ciputra dalam keterangan resminya, Selasa (15/4/2025).
Erwin menegaskan, Chandra Asri Group akan tetap memegang kepemilikan mayoritas di CDI untuk mempertahankan kepemimpinan atas arah strategis bisnis infrastrukturnya. Investasi tambahan dari EGCO Group akan makin memperkuat kemitraan ini dan mendukung pertumbuhan aset infrastruktur CDI, yang mencakup energi, air, kepelabuhanan & penyimpanan, serta logistik.
Dia menyebut, sumber daya yang dihasilkan akan diarahkan untuk pengembangan berkelanjutan bisnis infrastruktur CDI agar dapat berekspansi ke sektor-sektor utama yang krusial bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Asia Tenggara. Investasi yang meningkat ini mencerminkan kepercayaan EGCO Group terhadap rekam jejak kuat dan potensi jangka panjang CDI, serta menegaskan komitmennya terhadap solusi infrastruktur berkelanjutan di kawasan ini.
“Investasi tambahan ini mencerminkan keyakinan kuat kami terhadap potensi pertumbuhan jangka panjang CDI, serta komitmen berkelanjutan kami untuk mengembangkan platform infrastruktur berkualitas tinggi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan di seluruh Asia Tenggara. Langkah ini juga sejalan dengan strategi bisnis ‘Triple P’ milik EGCO Group, yang berfokus pada ekspansi bisnis di bidang kelistrikan dan energi untuk memastikan pendapatan dan laba yang berkelanjutan dalam jangka panjang,” kata Presiden EGCO Jiraporn Sirikum.
EGCO Group, produsen listrik independen pertama di Thailand, merupakan perusahaan induk yang memiliki total kapasitas listrik setara kepemilikan sebesar 6.608 MWe yang sudah beroperasi maupun dalam tahap konstruksi. Dari jumlah tersebut, total kapasitas energi terbarukan (RE) mencapai 1.350 MWe (setara dengan 20% dari total portofolio dan terus berkembang).
Portofolio energi terbarukan EGCO Group mencakup biomassa, pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, tenaga angin, fuel cell, dan penyimpanan energi berbasis baterai. Fasilitas dan proyek EGCO Group tersebar di tujuh negara, yaitu Thailand, Laos, Filipina, Indonesia, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat.
Selain bisnis ketenagalistrikan, EGCO Group juga memiliki sejumlah bisnis terkait energi lainnya, termasuk Thai Pipeline Network Co., Ltd. (TPN), Kawasan Industri EGCO Rayong, Peer Power (perusahaan teknologi finansial baru), serta Innopower, inkubator startup teknologi tinggi yang dimiliki EGCO Group bersama mitranya, EGAT dan RATCH Group.
Sementara Chandra Asri Group adalah penyedia terkemuka solusi energi, kimia, dan infrastruktur di Asia Tenggara, yang memasok produk dan layanan ke berbagai industri manufaktur di pasar domestik maupun internasional.
Portofolio aset perusahaan mencakup kilang dengan kapasitas 237.000 barel per hari dan unit ethylene cracker berkapasitas 1,1 juta metrik ton di Pulau Bukom, aset kimia hilir di Pulau Jurong, serta naphtha cracker berkapasitas 1 juta metrik ton di Cilegon. Operasi bisnis perusahaan didukung oleh aset infrastruktur inti, termasuk fasilitas energi, listrik, air, dermaga, dan tangki penyimpanan.