Token Bearish, Pemain Lari, Bagaimana Nasib Hamster Kombat?

Token Bearish, Pemain Lari, Bagaimana Nasib Hamster Kombat Selanjutnya?
Bagikan:

Cryptoharian – Hamster Kombat, game tap-to-earn yang sempat viral di media sosial Telegram, kini menghadapi berbagai tantangan. Jumlah pengguna aktif atau para pemainnya menunjukkan penurunan drastis, begitupun dengan tokennya, HMSTR. yang masih terjebak dalam kondisi pasar yang lemah.

Meski peluncuran Musim Kedua diharapkan membawa angin segar, jalan menuju pemulihan tampaknya tidak mudah

Melansir dari crypto.news, pada puncak popularitasnya, Hamster Kombat memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif. Namun, kini angka tersebut turun drastis menjadi hanya 30 juta pengguna. Banyak pengguna yang beralih ke aplikasi mini Telegram lainnya seperti TapSwap dan Blum, yang menawarkan airdrop baru.

Kapitalisasi pasar Hamster Kombat juga mengalami penurunan besar, dari hampir US$ 600 juta saat puncaknya menjadi US$ 254 juta saat ini. Token HMSTR sempat pulih 75 persen dari titik terendahnya pada Oktober lalu, tetapi harganya masih turun 72 persen dari level tertinggi sepanjang masa.

Baca Juga :  Pendiri F2Pool Diduga Kehilangan US$32 Juta Akibat Phishing

Menanggapi situasi ini, Hamster Kombat menyatakan bahwa mereka sedang bekerja keras untuk mengembalikan minat pengguna. Seorang juru bicara mengatakan bahwa penurunan jumlah pengguna sebenarnya sudah diperkirakan.

Pihak developer pun mengklaim saat ini timnya sedang berfokus untuk melibatkan kembali komunitas menjelang Musim Kedua. Mereka optimis bahwa musim tersebut dapat menjadi peluang untuk menarik kembali pengguna yang hilang dan memulihkan momentum platform.

Peluang Pemulihan untuk HMSTR

Meski menghadapi tekanan pasar, ada tanda-tanda teknis bahwa harga token HMSTR mungkin pulih. Token tersebut baru-baru ini membentuk pola bullish pennant, yang sering kali menandakan potensi kenaikan harga yang signifikan.

Jika pola ini bertahan, HMSTR dapat mencapai harga US$ 0,0118, yang berarti kenaikan hingga 200 persen dari nilai saat ini sebesar US$ 0,0039.

Namun, peluang ini hanya akan terwujud jika kondisi pasar kripto secara keseluruhan mendukung dan minat pengguna terhadap platform meningkat. Sebaliknya, jika harga HMSTR turun di bawah US$ 0,0030, potensi pemulihan ini bisa gagal terwujud.

Baca Juga :  Investasi Bitcoin Naik US$436 Juta, Ethereum Malah Boncos

Masa depan Hamster Kombat kemungkinan akan sangat bergantung pada peluncuran Musim Kedua dan strategi platform untuk kembali menarik perhatian pengguna. Dengan persaingan yang semakin ketat dan pasar yang fluktuatif, platform ini harus berinovasi untuk tetap relevan.

Kendati demikian, Hamster Kombat bukan merupakan satu-satunya platform berbasis earn yang menghadapi tantangan ini. Axie Infinity, yang dulu menjadi pelopor dalam model play-to-earn, mengalami penurunan nilai token dari US$ 165 menjadi US$ 5,70.

Model seperti play-to-earn dan tap-to-earn memang sering kali bergantung pada pertumbuhan pengguna baru. Ketika pertumbuhan melambat dan hype berkurang, banyak platform mengalami penurunan yang signifikan.

​