Timah (TINS) Gencar Eksplorasi

Bagikan:

JAKARTA, investor.id – PT Timah Tbk (TINS) bakal gencar melakukan eksplorasi untuk memperkuat sumber daya dan cadangan. Di laut, TINS fokus mengeksplorasi di perairan Bangka dan Kundur. Sedangkan, di darat eksplorasi dilakukan di Pulau Bangka dan Belitung.

Pada 2024, anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID tersebut mencatatkan sumber daya sebesar 807.234 ton dan cadangan timah sebesar 312.506 ton. Tahun ini, eksplorasi dilanjutkan sehubungan dengan semakin ketatnya pasokan global dan potensi menggeliatnya permintaan di pasar ekspor.

Baca juga: Kinerja Timah (TINS) 2024, Penjualan Naik sampai Berbalik Untung

Sebagaimana tercermin dari kinerja TINS di 2024. Penjualan logam timah perseroan di pasar global mencapai 88% yang meliputi enam negara destinasi ekspor seperti Korea Selatan sebesar 19%; Singapura 18%; Jepang 12%, Belanda 12%; India 10%, dan China 7%. Sementara, penjualan logam timah di pasar domestik mencapai 12%.

Baca Juga :  Laba Asuransi Jasindo Melonjak 549%

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TINS Rendi Kurniawan menyatakan, aktivitas pertambangan timah dan operasional usaha melalui kegiatan eksplorasi baik darat maupun laut dipastikan terus berlanjut. “Untuk menemukan sumber daya dan cadangan mineral timah,” ujar Rendi dalam keterangan resminya, Rabu (9/4/2025).

TINS, demikian dikatakan Redi, siap menghadapi tantangan ke depan dengan melakukan berbagai upaya strategis untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Di antaranya, dengan melakukan optimalisasi dan meningkatkan produksi bijih timah.

Baca juga: Timah (TINS) Ekspansi Bisnis Pasir Silika

Selain itu, TINS juga akan melakukan perbaikan dari aspek tata kelola kerja sama kemitraan dan kerja sama penambangan darat dan laut. Lebih lanjut, ujar Rendi, TINS akan melakukan optimalisasi dan efisiensi secara berkelanjutan di seluruh lini bisnis, optimalisasi kinerja dan pengembangan anak perusahaan.

Sepanjang kuartal akhir 2024, kegiatan eksplorasi TINS berfokus pada komoditas timah dengan jumlah biaya yang dikeluarkan total sebesar Rp 42 miliar dan biaya operasional sebesar Rp 49 miliar.

 

Baca Juga :  Vale (INCO) Torehkan Laba Positif di Kuartal I-2025

Prioritas TINS di 2025

Sebelumnya, Direktur Operasi PT Timah Tbk Nur Adi Kuncoro mengungkapkan sejumlah program yang menjadi prioritas TINS di 2025 salah satunya adalah mempercepat penyelesaian IUP operasi produksi (OP). Ini dilakukan, mengingat kurang lebih 70% dari IUP OP Timah bakal berakhir tahun ini.

“Tentunya, kami sudah berkoordinasi dengan minerba untuk menyelesaikan perpanjangan IUP tersebut,” tutur Adi.

Baca juga: Pendapatan Bukit Asam (PTBA) Terkerek Ekspor

Sepanjang kuartal akhir 2024, kegiatan eksplorasi TINS berfokus pada komoditas timah dengan jumlah biaya yang dikeluarkan total sebesar Rp 42 miliar dan biaya operasional sebesar Rp 49 miliar.

Di samping mempercepat IUP OP, TINS juga memprioritaskan optimalisasi dan peningkatan produksi. “Jadi, di sini kami fokus meningkatkan produksi dengan alat produksi yang beroperasi saat ini dan menambah jumlah unit yaitu kapal isap produksi dan ponton isap produksi,” ujarnya.

Baca Juga :  PT Ceria Siap Luncurkan Ferronickel Pertama pada Akhir April 2025

Prioritas berikutnya, TINS fokus memperbaiki tata kelola kemitraan dan kerja sama penambangan baik di darat maupun laut. Sebab, menurut Adi, kondisi di Bangka Belitung dominan dengan kegiatan penambangan berskala kecil, sehingga TINS perlu mempercepat kemitraan guna menggenjot kapasitas produksi.

Baca juga: Antam (ANTM) Cetak Penjualan Rp 69 Triliun, Emas Melonjak 120%

Terakhir, TINS akan melakukan optimalisasi mineral ikutan timah. “Jadi, produk selain timah, ada mineral ikutan timah seperti zirkon, monasit, dan ilmenite kami perbaiki untuk kami tingkatkan dengan memberikan value dari mineral-mineral tersebut,” ujar Adi.

Dari sisi target kinerja keuangan, Adi menyebut, TINS membidik pendapatan meningkat menjadi Rp 12,26 triliun dan laba bersih berada di level Rp 1,1 triliun serta EBITDA sebesar Rp 2,4 triliun.

TINS