JAKARTA, investor.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan entitas anak pada tiga bulan pertama tahun ini mengantongi laba bersih Rp 5,38 triliun, naik tipis 0,94% dibandingkan dengan Rp 5,33 triliun per Maret 2024.
Perolehan tersebut didukung dari pendapatan bunga yang naik 5,29% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 16,71 triliun per kuartal I-2025. Kemudian, beban bunga juga naik 6,17% (yoy) menjadi Rp 6,88 triliun, sehingga pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tumbuh 4,68% (yoy) menjadi Rp 9,83 triliun.
Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena dalam keterangannya menyatakan, di tengah dinamika dan tantangan ketidakpastian global, perseroan berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang solid dibarengi dengan pertumbuhan bisnis yang prudent.
Di sisi intermediasi, BNI menyalurkan kredit Rp 765,47 triliun, tumbuh 10,11% (yoy). Realisasi pertumbuhan kredit pada kuartal I-2025 masih sesuai dengan target yang ditetapkan BNI tahun ini, yakni sekitar 8-10% (yoy).
Kredit Korporasi Jadi Penopang
Pertumbuhan kredit didukung oleh segmen korporasi yang tumbuh 16% (yoy) menjadi Rp 433,4 triliun. Di dalamnya, pembiayaan ke sektor swasta dan institusi naik 17% menjadi Rp 317,1 triliun. Sementara kredit ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat 13,3% menjadi Rp 116,3 triliun.
“Pencapaian kinerja keuangan BNI pada kuartal I-2025 mencerminkan pertumbuhan kredit yang sehat serta keberhasilan dari transformasi digital yang turut mendukung peningkatan tabungan,” kata Paolo, Senin (28/4/2025).
Segmen konsumer menjadi kontributor terbesar kedua setelah korporasi dengan pertumbuhan sebesar 13% (yoy) menjadi Rp 144,9 triliun. Pertumbuhan tertinggi berasal dari personal loan yang meningkat 13,7% dan kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 12,5% (yoy).
Pada kredit segmen menengah, pertumbuhan kreditnya ditopang dari kredit komersial yang meningkat 2,6% (yoy). Sedangkan pada segmen kecil tercatat pertumbuhan pembiayaan non-kredit usaha rakyat (KUR) sebesar 6,1% (yoy).
Secara keseluruhan, komposisi kredit BNI didominasi segmen korporasi sebanyak 56,6% dari total pembiayaan, disusul oleh segmen konsumer 18,9%, kredit ke segmen menengah dan kecil masing- masing 12,6% dan 9,6%.