SBF Tagih Duit dari CZ, Kasus FTX Kian Ruwet

SBF Tagih Duit dari CZ, Kasus FTX Kian Ruwet
Bagikan:

Kasus FTX saat ini terlihat semakin memanas setelah Sam Bankman-Fried (SBF), pendiri FTX, mengajukan gugatan hukum resmi terhadap Changpeng Zhao (CZ) dari Binance.

Gugatan ini terkait dengan transaksi penjualan saham FTX pada 2021 yang dituding curang dan merugikan brusa tersebut. Dalam gugatannya, Binance dituduh menerima dana yang diduga berasal dari transfer yang “menyalahi aturan”. 

Dokumen gugatan yang dirilis pada Senin (11/11/2024) menyebutkan bahwa divisi Alameda Research FTX mendanai pembelian saham dengan kombinasi token FTT, BNB, dan BUSD, yang totalnya diperkirakan bernilai sekitar US$1,76 miliar. 

Dokumen Gugatan SBF ke CZ
Dokumen Gugatan SBF ke CZ

Namun, pihak SBF mengklaim bahwa Alameda sebenarnya tidak memiliki dana yang cukup, dan terpaksa menggunakan simpanan nasabah untuk membiayai transaksi ini, yang diduga sebagai bagian dari skema penipuan untuk menutupi kondisi insolvensi perusahaan.

Kasus FTX semakin rumit setelah Binance diduga menyebabkan krisis likuiditas pada bursa kripto tersebut. Sebuah pernyataan publik oleh CZ juga dinilai memicu penarikan besar-besaran oleh nasabah, yang semakin memperburuk kondisi keuangannya. 

Baca Juga :  SEC Thailand Longgarkan Aturan untuk Dana Investasi Kripto

Gary Wang, salah satu pendiri FTX, menjelaskan bahwa penarikan dana besar-besaran dalam waktu singkat menyebabkan bursa kripto itu mengajukan kebangkrutan mendadak.

“FTX tidak baik-baik saja, dan asetnya juga tidak aman karena FTX tidak memiliki cukup aset untuk memenuhi penarikan dana nasabah,” ujarnya pada Senin (11/11/2024).

Mereka berupaya memulihkan dana yang sebelumnya telah ditransfer ke Binance dan meminta ganti rugi atas kerugian besar yang dialami oleh para kreditornya akibat transaksi curang tersebut.

Penggugat pada kasus FTX mengklaim bahwa transaksi pembelian saham tersebut merupakan transaksi yang melanggar undang-undang kepailitan AS, khususnya Pasal 548(a)(1) tentang penipuan. 

Pihak FTX menyatakan bahwa dana tersebut seharusnya dikembalikan kepada kreditornya karena transaksi dilakukan pada saat perusahaan dalam keadaan insolvensi dan tidak memiliki aset cukup untuk menutupi kewajiban.

Baca Juga :  Dua Koin Ini Muncul Signal Beli Menurut Teknikal Indikator

Namun, pertarungan FTX dan Binance tidak berhenti pada transaksi saham itu saja. Pada November 2022, CZ membuat cuitan yang mengumumkan rencana Binance untuk menjual token FTT, yang memicu kepanikan pasar. 

Dirinya juga telah membantah tuduhan pada gugatan terbaru yang terkait dengan kasus FTX dan menyatakan bahwa penjualan token FTT yang dilakukan oleh mereka sebagai bagian dari manajemen risiko biasa. 

“Melikuidasi FTT kami hanyalah bagian dari manajemen risiko setelah keluar, belajar dari kasus LUNA. Kami tidak akan berpura-pura bermesraan setelah berpisah,” tulis CZ di X, Senin (07/11/2022).

CZ menjelaskan bahwa keputusan tersebut dipengaruhi oleh kondisi keuangan Alameda Research. Namun, SBF menuding tindakan CZ ini sebagai bagian dari upaya terencana untuk menjatuhkan bursa kripto yang dipimpinnya sebagai pesaing utama Binance di pasar kripto. 

Baca Juga :  Andrew Tate Mengatakan Koin MEME Sangat Bahaya

“Bertentangan dengan pernyataan Zhao, likuidasi FTT oleh Binance tampaknya tidak dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan dampak pasar,” ungkap dokumen gugatan tersebut.

Gugatan ini adalah bagian dari upaya FTX untuk memulihkan dana dari berbagai crypto exchange. Sebelumnya, FTX juga menggugat Crypto.com terkait dana lebih dari US$11 juta yang diklaim sebagai milik kreditornya.

Pada gugatan terkait kasus FTX, pihak Crypto.com disinyalir enggan mengembalikan aset yang sebelumnya dimiliki oleh Alameda Research, yang pada akhirnya semakin memperburuk keadaan.

Seiring dengan berjalannya proses hukum pada kasus FTX, hubungan antara kedua pertukaran kripto terbesar ini diperkirakan semakin memanas, mengancam stabilitas pasar kripto dan kepercayaan para investor. [dp]

​