JAKARTA, investor.id – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup pada Jumat sore (9/5/2025) menjelang pertemuan penyelesaian sengketa perdagangan AS dan China.
Mata uang rupiah ditutup melemah 18 poin (0,11%) berada di level Rp 16.520 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar terlihat melemah 0,25% menjadi 100,39. Nilai tukar rupiah sempat ditutup menguat 34 poin (0,21%) berada di level Rp 16.502 per dolar AS pada Kamis (8/5/2025).
Analis mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan bertemu dengan pejabat ekonomi utama China Wakil Perdana Menteri He Lifeng di Swiss pada 10 Mei 2025. “Pertemuan tersebut untuk bekerja menuju penyelesaian sengketa perdagangan yang telah mengancam pertumbuhan ekonomi global,” ungkap Ibrahim, Jumat (9/5/2025).
Tidak hanya itu, pasar juga merespon pengumuman Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis menandatangani kerangka kerja untuk kesepakatan perdagangan dengan Inggris. Dengan kesepakatan tersebuttarif 10% yang dikenakan pada barang yang diimpor dari Inggris tetap berlaku, sementara Inggris setuju untuk menurunkan tarifnya menjadi 1,8% dari 5,1%.
Segera setelah pengumuman tersebut, Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan dalam wawancara media bahwa AS berencana untuk segera melakukan lusinan kesepakatan perdagangan tetapi kemungkinan akan mempertahankan tarif universal sebesar 10%.
Selain itu, lanjut dia, impor baja dan aluminium ke AS akan dibebaskan dari pungutan Trump sebesar 25%. Trump juga mengatakan bahwa ia mengharapkan negosiasi substantif antara AS dan China. Pejabat dari kedua negara akan bertemu selama akhir pekan untuk pembicaraan perdagangan.
Berdasarkan data ekonomi AS mengungkapkan bahwa pasar tenaga kerja tetap solid, melegakan bagi The Fed, yang mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu. “Pada hari Jumat, sejumlah pejabat Fed akan menjadi berita utama setelah periode pemadaman usai pertemuan kebijakan moneter,” papar Ibrahim.
Sentimen Internal
Ibrahim menambahkan, sentimen internal yang mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini adalah survei Konsumen Bank Indonesia pada April 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga.
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2025 yang berada pada level optimis sebesar 121,7, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 121,1. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) April 2025 tercatat sebesar 129,8, meski lebih rendah dibandingkan Maret 2025 sebesar 131,7.
Optimisme konsumen yang meningkat pada April 2025 bersumber dari kenaikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan tetap terjaganya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan. Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tercatat sebesar 113,7 pada April 2025, lebih tinggi dibandingkan Maret 2025 sebesar 110,6.
“Sedangkan untuk perdagangan Selasa (13/5/2025), mata uang rupiah fluktuatif. Namun, rupiah diprediksi melemah direntang Rp 16.510 – 16.570,” tutup Ibrahim.