Vitalik Buterin baru saja kembali fokus ke bidang yang paling ia kuasai: riset teknologi Ethereum. Setelah sebelumnya banyak terlibat dalam operasional Ethereum Foundation, kini ia lebih banyak mengeksplorasi masa depan Ethereum secara teknis.
Salah satu gagasan terbarunya adalah mengganti mesin kontrak pintar Ethereum dengan sistem baru bernama RISC-V. Tapi, apa itu RISC-V? Dan mengapa Vitalik menganggapnya sangat penting untuk Ethereum? Artikel ini akan menjelaskannya secara ringkas dan mudah dimengerti.
Apa Itu RISC-V untuk Ethereum?
RISC-V adalah sistem instruksi komputer yang terbuka dan sederhana. Bayangkan seperti bahasa dasar yang dipakai prosesor untuk menjalankan perintah.

Jika Ethereum saat ini menggunakan bahasa khusus bernama EVM (Ethereum Virtual Machine) untuk menjalankan kontrak pintar, Vitalik mengusulkan agar Ethereum di masa depan bisa menjalankan kontrak dengan sistem RISC-V.
Tujuannya? Untuk membuat Ethereum jadi lebih ringan, lebih cepat, dan lebih sederhana di sisi teknisnya.
Mengapa perlu perubahan? Saat ini, Ethereum punya masalah efisiensi saat menjalankan kontrak, apalagi jika digabungkan dengan teknologi baru seperti Zero-Knowledge Proofs (ZK).
Proses verifikasi kontrak jadi berat dan lambat. Menurut Vitalik, sistem RISC-V bisa membuat proses ini jadi 10 hingga 100 kali lebih cepat, sehingga membuka jalan bagi Ethereum untuk bersaing dengan blockchain baru seperti Solana atau Sui yang lebih cepat dan murah.
Vitalik menawarkan tiga cara untuk menerapkan RISC-V:
- Dual VM (seperti punya Windows dan Linux di satu laptop):
Ethereum bisa menjalankan dua sistem sekaligus, yang lama (EVM) dan yang baru (RISC-V). Developer bisa pilih mau pakai yang mana. Keduanya bisa saling berkomunikasi dan menjalankan kontrak satu sama lain.
- Emulator (seperti main game PlayStation 1 di laptop):
Kontrak lama tetap digunakan, tapi dijalankan lewat “penerjemah” di sistem baru. Jadi, walaupun bentuknya masih EVM, cara kerjanya lewat RISC-V.
- Interpreter Resmi (seperti satu mesin bisa jalankan semua: Xbox, PS, Windows):
Ethereum membuat sistem utama berbasis RISC-V yang bisa mendukung banyak jenis bahasa kontrak, bukan hanya EVM. Ini bisa jadi fondasi baru Ethereum untuk mendukung berbagai inovasi ke depan.
Dengan pendekatan ini, Ethereum tetap kompatibel dengan sistem lama, tapi punya jalan terbuka untuk menjadi lebih efisien, fleksibel, dan sederhana secara teknis.
Fokus Lain Vitalik Buterin: Privasi Ethereum
Walaupun ide RISC-V ini terdengar ambisius, penting untuk dipahami bahwa semua ini masih dalam tahap penelitian awal.
Belum ada keputusan resmi untuk menerapkannya ke jaringan Ethereum. Proposal ini dipublikasikan agar komunitas Ethereum bisa mulai berdiskusi dan mempertimbangkan apakah ini arah yang tepat untuk masa depan eksekusi kontrak pintar.

Selain topik RISC-V, Vitalik juga merilis roadmap privasi untuk Ethereum. Dalam tulisannya pada April 2025, ia menjelaskan bagaimana Ethereum bisa meningkatkan perlindungan data pengguna tanpa harus mengubah struktur dasar blockchain.
Fokusnya adalah membuat transaksi lebih privat, terutama di aplikasi keuangan dan aktivitas yang sensitif.
Isi dari roadmap ini cukup padat, tapi intinya ada sembilan langkah yang disarankan:
- Wallet mendukung transaksi privat secara langsung.
- Satu alamat hanya untuk satu aplikasi.
- Kirim uang ke diri sendiri juga harus tersembunyi.
- Gunakan teknologi FOCIL dan EIP-7701 untuk cegah sensor.
- Pakai teknologi TEE untuk privasi RPC sebagai solusi jangka pendek.
- Ganti TEE dengan PIR saat sudah siap.
- Satu wallet bisa pakai banyak server (RPC nodes).
- Gabungkan bukti privasi dari beberapa transaksi.
- Wallet bisa ganti metode verifikasi tanpa buka identitas.
Roadmap ini menunjukkan bahwa Ethereum tidak hanya fokus pada efisiensi dan skalabilitas, tapi juga berkomitmen terhadap perlindungan privasi pengguna.
Kesimpulan
Vitalik Buterin kembali menunjukkan perannya sebagai pemikir utama di Ethereum. Dengan riset seperti RISC-V dan roadmap privasi, ia mencoba mendorong Ethereum agar tetap relevan, efisien, dan ramah pengguna di masa depan.
Namun semua ini masih dalam tahap eksplorasi. Sampai sekarang, belum ada dampak nyata terhadap harga ETH karena aktivitas jaringan masih rendah dan sentimen investor belum pulih.
Walau begitu, arah riset ini menunjukkan bahwa Ethereum sedang bersiap menghadapi tantangan generasi blockchain berikutnya.