Mayora (MYOR) Jaga Momentum, Target Harga Sahamnya Baru

Mayora (MYOR) Jaga Momentum, Target Harga Sahamnya Baru
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – PT Mayora Indah Tbk (MYOR) diuntungkan oleh stimulus pemerintah dan penurunan harga bahan baku. Dua faktor tersebut diyakini mendorong pertumbuhan Mayora pada kuartal I-2025.

Penjualan Mayora selama Januari-Februari tumbuh 15% yoy. Pertumbuhan tersebut disokong oleh peningkatan volume dan penyesuaian harga jual rata-rata (average selling price/ASP) sebesar 4% pada produk berbasis kakao.

“Stimulus pemerintah seperti bantuan tunai, program MBG, dan diskon listrik menopang daya beli segmen menengah ke bawah,” tulis analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Abyan H Yuntoharjo dalam risetnya.

Adapun panduan gross profit margin (GPM) emiten berkode saham MYOR tersebut tetap pada kisaran 23-24%.

Tahun lalu, tekanan margin membebani kinerja MYOR. Kenaikan biaya bahan baku dan biaya operasional (opex) terkait gaji menekan laba bersih MYOR pada 2024 turun 6,1% yoy menjadi Rp 3 triliun, meski ada keuntungan kurs satu kali yang mendorong laba bersih kuartal IV-2024 menjadi Rp 985 miliar.

Baca Juga :  Emiten Jagoan Lo Kheng Hong Ungkap Dividen, Potensi per Sahamnya Segini

Sedangkan pendapatan MYOR tumbuh 14,6% yoy menjadi Rp 36 triliun. Namun, margin tetap tertekan dengan GPM 2024 sebesar 23% atau tergerus 3,7 ppt yoy.

Target Harga Saham dan Dividen 

Tahun ini, pertumbuhan pendapatan Mayora (MYOR) diproyeksikan mencapai 13%, dengan kenaikan ASP dan belanja A&P lebih tinggi (8-10% dari penjualan) untuk menjaga momentum.

Namun, beban bunga direvisi naik akibat pinjaman lebih tinggi dan laba per saham (EPS) 2025 dan 2026 dipangkas menjadi -37,2% dan -13,9% karena tekanan margin.

Mirae Asset Sekuritas tetap merekomendasikan buy saham MYOR. Tetapi, target harga saham MYOR diturunkan menjadi Rp 2.800. Target harga baru tersebut mencerminkan P/E sebesar 19 kali atau setara standar deviasi (SD) -0,5 di bawah rata-rata 5 tahun.

Sebelumnya, dalam earnings call dengan para analis, manajemen MYOR memberikan sinyal pembagian dividen yang lebih tinggi. Sebagai informasi, dividend payout ratio tahun buku 2023 sebesar 38%.

Baca Juga :  Efisiensi Transaksi Internasional Kini Lebih Mudah Bersama Kopra by Mandiri

Potensi kenaikan dividen tahun buku 2024 seiring alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) yang cenderung lebih rendah.

Tahun ini, MYOR menyiapkan capex sebesar Rp 1 triliun, turun dibandingkan realisasi capex pada 2024 yang mencapai Rp 1,8 triliun. Mayoritas dana capex ditujukan untuk keperluan ‘replacement’ sekitar Rp 600 miliar.