Lanjutkan Pelemahan, IHSG Ditutup Merosot ke Level 7.496

Lanjutkan Pelemahan, IHSG Ditutup Merosot ke Level 7.496
Bagikan:

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini (4/10) kembali ditutup turun ke level 7.496,09 atau turun sebanyak 0,63 persen dari dibuka pada level 7.543,82.

Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 333 saham terkoreksi, 234 saham menguat, dan 225 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 25,36 miliar saham diperdagangkan dengan 1,08 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp11,90 triliun. 

Lebih lanjut, seluruh indeks turut mengalami pergerakan yang melemah, dengan IDX30 turun 0,84 persen menjadi 479,49, LQ45 melemah 0,82 persen menjadi 929,73, Sri-Kehati merosot 0,58 persen menjadi 417,70, dan JII turun 0,73 persen menjadi 519,83.

Pelemahan tersebut juga diikuti oleh mayoritas sektor di antaranya adalah sektor teknologi melemah 2,34 persen, sektor properti turun 1,36 persen, sektor siklikal merosot sebesar 0,78 persen, sektor keuangan dan sektor transportasi melemah 0,73 persen.

Baca Juga :  IHSG Berpotensi Menguat, Berikut Sentimen Pendukungnya

Serta, sektor industrial turun 0,49 persen, sektor bahan baku melemah 0,24 persen, dan sektor non-siklikal melemah 0,18 persen.

Sementara, sektor sisanya mengalami penguatan, yakni sektor kesehatan menguat 0,50 persen, sektor infrastruktur meningkat 0,11 persen, dan sektor energi naik 0,09 persen.

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS), PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI), dan PT Kirana Megatara Tbk (KMTR). Sedangkan saham top losers adalah PT Link Net Tbk (LINK), PT Tira Austenite Tbk (TIRA), dan PT Estee Gold Feet Tbk (EURO).

Adapun tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). (*)

Editor: Yulian Saputra

The post Lanjutkan Pelemahan, IHSG Ditutup Merosot ke Level 7.496 appeared first on Infobanknews.

Baca Juga :  Saham Ini Dihajar Asing Bertubi-tubi, Net Sell Masih Besar

​