JAKARTA, investor.id – Emiten Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) merilis laporan keuangan konsolidasian untuk periode 1Q25.
Laporan tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan pada pendapatan bersih sebesar 6% yoy dari Rp 205 miliar pada 1Q24 menjadi Rp 218 miliar pada 1Q25 meskipun penjualan otomotif nasional masih belum membaik.
Sementara itu, laba bersih turun sebesar 84% yoy dari Rp 21 miliar pada 1Q24 menjadi Rp 3,3 miliar pada 1Q25 disebabkan oleh kenaikan harga pokok penjualan dan kurs USD.
Total aset tumbuh 3% yoy menjadi Rp 1,663 triliun per 31 Maret 2025, dari Rp 1,609 triliun per 31 Desember 2024, seiring selesainya pembangunan pabrik Magelang yang ke depannya diharapkan dapat memperkuat kapasitas produksi kendaraan listrik.
Sejalan dengan ekspansi ini, total liabilitas naik 11% yoy menjadi Rp 502 miliar dari Rp 453 miliar, disebabkan oleh kenaikan utang untuk mendukung modal kerja perusahaan.
Perseroan akan terus berfokus pada strategi pertumbuhan berkelanjutan di tahun 2025, dengan prioritas utama pada peningkatan penjualan dan pemasaran untuk memperluas pangsa pasar kendaraan listrik di Indonesia.
VKTR juga akan mengoptimalkan manajemen keuangan untuk mendukung pengoperasian fasilitas perakitan CKD yang lebih besar dan meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan yang terus berkembang, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa penguatan kehadiran perseroan di sektor KLBB Indonesia bukan hanya langkah bisnis, tetapi juga bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan solusi berkelanjutan. Dengan tetap agile dan responsif terhadap perubahan, kami siap tumbuh bersama pasar yang terus berkembang, seiring dengan arah diversifikasi produk di masa depan,” ujar Direktur Utama VKTR, Gilarsi W Setijono dalam keterangan resmi, Rabu (30/4/2025).