JAKARTA, investor.id – PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 82,57 miliar pada kuartal I-2025. Angka itu melonjak 182,18% dari periode sama 2024 senilai Rp 29,38 miliar.
Berbekal angka tersebut, WIFI bersiap mempercepat pengembangan infrastruktur pada tahun ini untuk mendukung agenda transformasi digital nasional.
Direktur Utama Solusi Sinergi Digital (Surge) Yune Marketatmo mengatakan, pada kuarta I-2025, perseroan meraih pendapatan sebesar Rp 231,56 miliar atau naik 65,66% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 139,78 miliar. laba bruto Solusi Sinergi Digital (WIFI) terakumulasi hingga 118,04% jadi Rp 174,27 miliar dari Rp 79,92 miliar.
Selanjutnya secara berurutan laba usaha naik jadi Rp 137,57 miliar dari Rp 64,10 miliar dan laba sebelum pajak penghasilan juga naik ke Rp 95,57 miliar dari Rp 45,04 miliar. EBITDA tumbuh 81% YoY menjadi Rp 180,3 miliar.
“Total pelanggan Internet Rakyat mencapai 249 ribu pelanggan per akhir Maret 2025, memperkuat posisi Surge sebagai penyedia layanan internet residensial yang inklusif dan masif,” kata Yune, dalam keterangannya, Jumat (2/5/2025).
Yune menambahkan, pertumbuhan solid Surge didorong oleh optimalisasi dua segmen bisnis utama yaitu layanan Konektivitas, dimana pendapatan meningkat 104,4% YoY menjadi Rp 132,4 miliar. Dengan demikian, memperkuat fondasi konektivitas internet cepat dan stabil di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, lanjut dia, layanan iklan digital tumbuh 30,7% YoY menjadi Rp 99,3 miliar, mencerminkan semakin masifnya adopsi teknologi digital di berbagai sektor.
“Lonjakan laba ini bukan hanya pencapaian finansial, tetapi juga bukti dampak nyata dari layanan kami bagi masyarakat. Kami akan terus berinovasi dan memperluas jangkauan ‘Internet Rakyat’. Hal itu karena setiap warga Indonesia berhak atas akses digital yang cepat, stabil, dan terjangkau,” ujar Yune.
Pengembangan Infrastruktur
Menatap 2025, Yune menegaskan, Surge mempercepat pengembangan infrastruktur dengan dua fokus utama yaitu ekspansi jaringan serat optik nasional, menghubungkan lebih banyak rute antar kota, pusat transit, dan koridor komersial strategis.
“Lalu, perluasan layanan broadband residensial di lebih dari 400 stasiun kereta api di Pulau Jawa dan sekitarnya, melalui kemitraan strategis dengan lebih dari 500 kontraktor lokal dan ISP,” tambahnya.
Menurut Yune, pendekatan ini memungkinkan ekspansi jaringan yang efisien secara biaya dan menjangkau komunitas padat yang selama ini belum terlayani oleh penyedia layanan konvensional.
Dengan posisi keuangan yang semakin solid dan momentum kinerja yang berlanjut di 2025, Surge berada dalam posisi strategis untuk mendukung agenda transformasi digital nasional.
“Perusahaan berkomitmen menghadirkan nilai berkelanjutan melalui inovasi, pembangunan infrastruktur, dan inklusi digital, guna memberikan manfaat optimal bagi pemegang saham, mitra strategis, dan masyarakat luas,” tutup Yune.