JAKARTA, investor.id – PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) membidik pendapatan tumbuh antara 45%-75% secara year-on-year (YoY), margin EBITDA di kisaran 40%-50%, dan laba bersih tumbuh sekitar 25%-35% YoY pada tahun buku 2025.
Target pertumbuhan kinerja tersebut akan didukung oleh berbagai inisiatif strategis perseroan seperti peningkatan pendapatan berulang (recurring income) dari operasional golf, perhotelan, layanan keanggotaan, dan serah terima properti The Links Golf Villa.
Perseroan juga menyelesaikan sejumlah proyek fasilitas pendukung untuk memperkuat arus pendapatan dan berencana melakukan monetisasi lanjutan terhadap landbank strategis yang dimiliki.
Komisaris Utama GOLF Darma Mangkuluhur Hutomo menyampaikan, konsistensi dalam eksekusi menjadi kunci utama capaian GOLF selama 2024. “Pencapaian GOLF di 2024 mencerminkan arah strategis yang terencana dan pelaksanaan yang disiplin, sehingga menjadi pijakan untuk tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan ke depan,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/4/25).
Sepanjang tahun buku 2024, emiten putra Tommy Soeharto tersebut membukukan pendapatan sebesar Rp 198 miliar, naik 11,5% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 177,6 miliar. Kenaikan ini ditopang oleh penjualan real estate yang melonjak 52,1% YoY menjadi Rp 67,9 miliar dan pertumbuhan pendapatan restoran sebesar 3,8% YoY menjadi Rp 27,2 miliar.
Laba kotor tercatat sebesar Rp 119,7 miliar, naik 6,5% YoY dengan margin laba kotor sebesar 60,5%. EBITDA tumbuh 4,7% menjadi Rp 88,6 miliar, sementara laba bersih meningkat 12,3% menjadi Rp 67,6 miliar, dengan margin laba bersih sebesar 34,1%.
Marjin laba bersih yang lebih tinggi dari EBITDA turut didorong oleh kontribusi laba entitas asosiasi dari penjualan tanah PT Belitung Golf and Resorts kepada anak usaha GOLF. Dari sisi neraca, total aset GOLF naik 11,2% YoY menjadi Rp 8,6 triliun, mencerminkan pertumbuhan modal dan ekspansi strategis yang berkelanjutan.
Segmen golf masih menjadi tulang punggung bisnis GOLF dengan kontribusi Rp93 miliar atau 47% dari total pendapatan. Jumlah putaran permainan di New Kuta Golf meningkat 5,7% seiring pulihnya kunjungan wisatawan asing.
Sementara itu, Sentul Golf Utama mencatat penurunan rounds akibat proyek properti yang sedang berlangsung, namun berpotensi memberikan nilai jangka panjang yang lebih besar.
Pendapatan dari pengembangan properti tumbuh signifikan, salah satunya melalui proyek Sequoia Hills hasil kerja sama dengan Triniti Land. Proyek ini berhasil mencetak marketing sales sebesar Rp 639,7 miliar sepanjang 2024. Sementara proyek The Links Golf Villa telah menjual seluruh 24 unit klaster pertama dan meraih marketing sales Rp178,2 miliar. Serah terima unit ditargetkan selesai lebih cepat, yaitu akhir 2025.
Untuk memperkuat aliran pendapatan berulang, GOLF juga mengembangkan fasilitas perhotelan dan resort. Salah satu proyek utama adalah pembangunan hotel butik mewah berbintang enam dengan panorama Samudra Indonesia, yang ditargetkan rampung pada kuartal IV 2027.
Tiga fasilitas baru juga akan diluncurkan di New Kuta Golf, yakni: area acara dengan air terjun, driving range hybrid yang menggabungkan teknologi dan hiburan, serta fasilitas gym eksklusif di clubhouse.
Direktur Utama GOLF Dwi Febri Astuti menambahkan, keberhasilan GOLF dalam menangkap peluang di segmen golf dan properti menghasilkan kinerja keuangan yang solid serta ekspansi marjin yang berkelanjutan. “Kami akan melanjutkan investasi pada aset-aset berkualitas tinggi dan mengoptimalkan landbank untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham,” iimbuhya.