JAKARTA, investor.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat lagi sebesar 66,24 poin (0,97%) ke level 6.898,1,9 pada Selasa (6/5/2025). Ini reli penguatan selama tujuh hari beruntun.
Di saat yang sama, ada lima saham menjadi mesin cuan pemodal dan masuk daftar top gainers hari ini, bahkan ada tiga yang mentok batas auto rejection atas (ARA).
Berdasarkan data RTI, sebanyak 333 saham terpantau naik, 268 saham turun, dan 205 saham stagnan. Adapun total nilai transaksi di bursa hari ini mencapai Rp 16,7 triliun. Volume perdagangan sebanyak 23,18 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 1.249.292 kali.
Mayoritas sektor saham menguat pada penutupan pasar hari ini. Penguatan terbesar terjadi pada sektor barang baku 3,1%. Diikuti penguatan di sektor barang energi 2%, sektor barang konsumsi non primer 1,2%, sektor konsumsi primer 1,2%, dan sektor infrastruktur 0,8%.
Sedangkan pelemahan terjadi pada sektor teknologi 0,5%, sektor properti 0,2%, sektor transportasi 0,1%, dan sektor perindustrian 0,1%.
Saat IHSG hari ini menguat tujuh hari beruntun, indeks saham Asia juga kompak menghijau. Hang Seng (Hong Kong) naik 0,7%, Straits Times (Singapura) menguat 0,03%, dan Shanghai (China) melesat 1,1%. Sedangkan Nikkei (Jepang) libur.
Di saat yang sama, ada lima saham panen menjadi mesin cuan pemodal dan masuk daftar top gainers hari ini. Sebab, melonjak hingga 34% dalam sehari.
Saham ARA
Di antara saham-saham top gainers tersebut, ada tiga yang mentok batas auto rejection atas (ARA). Ketiganya adalah PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) melesat 34,9% menjadi Rp 85, PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) melonjak 34,4% menjadi Rp 121, dan PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) menanjak 24,6% menjadi Rp 314.
Sedangkan saham top gainers lainnya adalah PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) meningkat 33,6% menjadi Rp 139 dan PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) naik 22,8% menjadi Rp 113.
Sementara itu, ada lima saham boncos dan masuk dalam daftar top losers hari ini. Kelimanya adalah PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA) anjlok 9,5% menjadi Rp 57, PT Harta Djaya Abadi Tbk (MEJA) jatuh 9,2% menjadi Rp 98, dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) terkoreksi 7,7% menjadi Rp 710.
Selanjutnya saham PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) turun 7,3% menjadi R 139 dan PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) ambles 7,1% menjadi Rp 585.
Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, menguat seiring dengan sikap pelaku pasar yang mengevaluasi kemajuan dalam perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara wilayah Asia. Bahkan, India telah mengajukan usulan untuk menerapkan tarif nol pada sektor baja, komponen otomotif, dan farmasi secara timbal balik, dengan batasan pada jumlah impor tertentu.
Sementara itu, Malaysia menginformasikan pada Senin (5/5/2025) bahwa Washington telah menyetujui untuk melanjutkan pembicaraan dan ada kemungkinan akan terjadi pemotongan tarif. “Selain itu, pada juga di dukung oleh tanda-tanda upaya baru antara Beijing dan Washington untuk meredakan ketegangan perdagangan,” tullis Pilarmas dalam risetnya.