Harga Emas Tergelincir Gegara Data PDB AS, tapi Masih Ada Harapan Naik

Harga Emas Tergelincir Gegara Data PDB AS, tapi Masih Ada Harapan Naik
Bagikan:

NEW YORK, investor.id – Harga emas tergelincir pada Rabu (30/4/2025). Pelemahan terjadi setelah rilis data Produk Domestik Bruto Amerika Serikat (PDB AS) yang terkontraksi. Meski demikian, pakar memprediksi emas masih ada harapan naik.

Harga emas ditutup terpangkas 0,87% menjadi US$ 3.288,4 per ons troi. Meski begitu, logam mulia ini masih berada di jalur kenaikan empat bulan berturut-turut dengan lonjakan hampir 6% sepanjang April.

Sementara itu, kontrak emas berjangka AS ditutup melemah 0,4% ke posisi US$ 3.319,10 per ons troi.

Rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) AS menunjukan kontraksi sebesar 0,3% secara tahunan pada kuartal I-2025. Kontraksi ini dipicu oleh lonjakan impor barang dari pelaku usaha AS yang mengantisipasi tarif baru dari pemerintahan Presiden Donald Trump.

Meski demikian, data ekonomi AS menunjukkan pelemahan yang memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga.

Baca Juga :  Harga Emas Menguat, Pasar Pantau The Fed

“Emas masih berada dalam tren bullish, dan data hari ini mengisyaratkan bahwa The Fed bisa lebih cepat menurunkan suku bunga, yang akan menjadi angin segar bagi emas,” kata analis independen untuk pasar logam Tai Wong.

Prediksi Harga Emas

Wong menambahkan, meski ada potensi konsolidasi setelah reli tajam hingga menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level US$ 3.500 per ons troi pada 22 April lalu, arah jangka menengah harga emas diprediksi tetap positif.

Pasar kini bertaruh bahwa The Fed bisa memangkas suku bunga sebesar 1 poin persentase penuh hingga akhir tahun, jika tren pelemahan ekonomi semakin jelas terlihat, khususnya pada pertengahan tahun ini.

Di sisi lain, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, ukuran inflasi yang jadi acuan The Fed, tercatat stagnan pada Maret setelah naik 0,4% pada Februari. Namun, inflasi inti (tidak termasuk pangan dan energi) naik tajam 3,5% secara tahunan, meningkat dari 2,6% pada kuartal sebelumnya.

Baca Juga :  Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini setelah Terus-menerus Turun

“Emas tetap kuat meskipun inflasi inti PCE menunjukkan perlambatan terbesar sejak pandemi, berkat lonjakan harga yang sudah terjadi sebelumnya akibat kontraksi tak terduga dalam PDB AS,” ujar Wong.

Kini, perhatian pelaku pasar tertuju pada laporan ketenagakerjaan bulanan AS yang akan dirilis Jumat (2/5/2025), yang diyakini akan memberi petunjuk lebih jelas soal arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan.

Sementara itu, pasar di China akan tutup mulai 1 hingga 5 Mei dalam rangka libur Hari Buruh.

Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot turun 1% ke US$ 32,64 per ons, platinum melemah 1,2% ke US$ 965,3. Sedangkan palladium justru naik tipis 0,3% ke US$ 937,75 per ons.