Harga Emas Melonjak Lagi, Begini Bocoran Arah Selanjutnya

Harga Emas Melonjak Lagi, Begini Bocoran Arah Selanjutnya
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – Harga emas melonjak lagi pada Selasa (6/5/2025), setelah kemarin ditutup menguat tajam. Hal ini didorong oleh meningkatnya tensi geopolitik global. Pakar memberikan bocoran soal arah emas selanjutnya.

Harga emas hari ini terlihat melesat 21,8 poin (0,65%) menjadi US$ 3.355,7 pada saat berita ini ditulis. Setelah pada Senin (5/5/2025) harga emas ditutup melonjak 2,88% menjadi US$ 3.334,1.

Analis komoditas keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas hari ini akan menuju ke US$ 3.410. “Jika level tersebut berhasil tertembus, harga emas selanjutnya akan melejit ke US$ 3.500,” ungkapnya, Selasa (6/5/2025).

Ibrahim menjelaskan, faktor pendukung kenaikan harga emas hari ini adalah memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah. Hal itu menyusul serangan Houthi yang menghantam bandara Ben Gurion akhir pekan lalu dan Israel siap membalas. “Israel melancarkan serangan darat di perluas di Jalur Gaza utk menguasai sepenuhnya wilayah tersebut,” paparnya.

Baca Juga :  Harga Emas Tembus Rekor, tapi Mendadak Melemah, Ada Apa?

Tidak hanya itu, lanjut Ibrahim, kasus Greenland juga kembali memanas pasca Presiden AS Donald Trump mengancam akan mempertimbangkan tindakan militer untuk menguasai wilayah tersebut. “Ditambah lagi, perang di eropa yang terus berkecamuk antara Rusia dan Ukraina,” tambah Ibrahim.

Kemudian, Ibrahim menyebut, dalam pertemuan minggu ini The Fed kemungkinan akan menahan suku bunga acuan. Hal itu akan kembali membuat Trump Kembali marah dan mengancam Ketua The Fed Jerome Powell. “Trump juga akan menekan Powel untuk memangkas suku bunga,” ucapnya.

Analisis Teknikal

Analis dari Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menambahkan, secara teknikal, kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan tren bullish yang semakin kuat. Jika dorongan beli terus berlanjut, maka harga emas berpeluang menguji resistance berikutnya di US$ 3.437.

“Namun, jika terjadi tekanan jual dan harga gagal melanjutkan kenaikan, maka koreksi bisa terjadi ke area support terdekat di US$ 3.352,” papar Andy.

Baca Juga :  Harga Minyak Dunia Anjlok, Emas Global Stabil

Dari sisi fundamental, Andy menegaskan, penguatan harga emas saat ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven, di tengah ketidakpastian arah kebijakan moneter AS. Laporan terbaru dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan ketahanan sektor jasa AS, yang memperkuat ekspektasi bahwa The Fed tidak akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

“Namun demikian, ketidakpastian pasar tetap tinggi, karena investor masih menanti sikap resmi The Fed dalam pertemuan kebijakan pada Rabu malam waktu setempat,” paparnya.

Andy menegaskan, dengan situasi yang sarat ketidakpastian, baik dari sisi geopolitik maupun arah kebijakan moneter AS, harga emas dinilai masih berpeluang lanjutkan penguatan. Para pelaku pasar disarankan tetap waspada menghadapi volatilitas menjelang dan setelah konferensi pers Powell.

“Secara teknikal dan fundamental, XAU/USD masih dalam fase positif. Namun, kehati-hatian tetap diperlukan karena sentimen pasar bisa berubah cepat tergantung sinyal dari The Fed,” tutup Andy.

Baca Juga :  Harga Emas Terjun ke Level Terendah dalam Sebulan