Harga Emas Bakal Terus Menanjak dan Pecah Rekor Tertinggi

Harga Emas Bakal Terus-terusan Menanjak dan Pecah Rekor Tertinggi
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – Harga emas diprediksi terus-menerus menanjak dan pecah rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada pekan ini. Hal itu ditopang banjir sentimen positif, mulai dari inflasi Amerika Serikat (AS), harapan pemangkasan The Fed, memanasnya tensi geopolitik di Eropa dan Timur Tengah, hingga perang dagang.

Harga emas ditutup melejit 1,96% menjadi US$ 3.236,2 pada perdagangan Jumat (11/4/2025) dan mencatatkan rekor tertinggi di level US$ 3.245,2.

Analis komoditas keuangan Ibrahim Assuaibi menjelaskan, terkait inflasi AS, pada pekan lalu data yang dirilis sesuai dengan ekspektasi, yaitu turun dari 3% menjadi 2,5%%. Kemudian, ada harapan The Fed akan memangkas suku bunga dalam tahun ini akan lebih dari tiga kali.

“Hal itu karena melihat tren suku bunga yang mengalami penurunan,” ungkap Ibrahim kepada Investor Daily, Minggu (13/4/2025).

Baca Juga :  Harga Emas Disebut Bakal Turun Sampai Segini

Kemudian, lanjut Ibrahim, masalah geopolitik di Eropa dan Timur Tengah yang kian memanas. Di Eropa ada kabar bahwa negara-negara yang akan tergabung dalam Uni Eropa akan diwajibkan wajib militer. Hal itu karena tanpa dukungan dari AS, Eropa wajib mempersiapkan diri, terlebih saat ini Rusia dibantu China dan Korea Utara.

“Sedangkan Ukraina hanya dibantu Inggris dan Prancis, dan ini yang melakukan kongsi-kongsi Rusia dan Ukraina,” tambahnya.

Ketegangan di Timur Tengah

Sedangkan di Timur Tengah, berdasarkan informasi dari agen PBB, Israel bukan hanya akan mencaplok wilayah Palestina saja, tapi juga wilayah-wilayah Yordania dan Suriah, yang dulu kala merupakan wilayah Bani Israel. “Ketegangan geopolitik ini akan memantik harga emas untuk terus naik,” tegas Ibrahim.

Terakhir, Ibrahim menegaskan, perang dagang AS-China juga akan mendukung harga emas untuk terus menanjak. Hal ini karena ketegangan di antara kedua negara tersebut diperkirakan masih akan berlanjut dan menyebabkan perlambatan ekonomi tidak hanya di AS, tapi juga global.

Baca Juga :  Ramai War Emas Antam, Begini Faktanya

Untuk itu, Ibrahim memprediksi harga emas akan bergerak pada support di level US$ 3.212 dan resistance US$ 3.255. Serta, merekomendasikan ini adalah saat yang tepat untuk membeli emas. “Sebab di akhir kuartal II, harga emas akan menembus level US$ 3.300 dan di akhir kuartal III berada di level US$ 3.400,” tegasnya.

Menurut Ibrahim, minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi pada emas juga telah meningkat. Hal itu terlihat dengan berbondong-bondongnya masyarakat membeli logam mulia emas di Antam maupun Pegadaian. Tidak hanya itu, bullion bank di Indonesia, yaitu BSI dan Pegadaian, juga telah berhasil menembus nilai Rp 1 triliun.