Harga Emas Bakal Suram? Pakar Ungkap Hal Ini

Harga Emas Bakal Suram? Pakar Ungkap Hal Ini
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – Harga emas jatuh menyentuh level US$ 3.290 per ons pada hari Jumat (25/4/2025), menghapus keuntungan dari sesi sebelumnya.

Hal tersebut terjadi setelah Beijing mengumumkan pengecualian pada barang-barang AS tertentu dari tarif 125%, menandakan mencairnya sengketa perdagangan dan berkurangnya daya tarik emas batangan sebagai lindung nilai.

“Emas telah menghapus kemajuan sebelumnya dan siap untuk kemunduran mingguan, setelah mencapai titik tertinggi baru US$ 3.500 awal minggu ini di tengah kekhawatiran pertumbuhan AS tetapi kemudian mundur setelah Trump meredam komentarnya tentang independensi Fed,” sebagaimana disebut dalam ulasan Trading Economics dikutip Sabtu (26/4/2025).

Emas telah naik sekitar 30% tahun ini.

Sementara itu, Jon Mills seorang analis di Morningstar malah memiliki perkiraan yang sangat suram untuk harga emas.

Sementara sebagian besar Wall Street menetapkan perkiraan yang lebih tinggi untuk emas batangan, Jon Mills malah berpikir bahwa emas pada akhirnya dapat jatuh ke US$ 1.820 per ons selama lima tahun ke depan. Itu sebagaimana dilansir Business Insider pada 29 Maret 2025 lalu.

Baca Juga :  Ahli Punya Ramalan Baru Harga Emas

Tiga Alasan

Harga emas telah melonjak tahun ini karena beberapa faktor termasuk ketidakpastian geopolitik, prospek ekonomi AS yang lebih menantang, dan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi, yang telah memicu minat investor pada aset safe haven.

Kegelisahan di pasar telah menjadikan emas sebagai aset yang menonjol pada bulan-bulan awal masa jabatan Trump. Namun, Mills yakin bahwa tekanan yang lebih sekuler akan membebani emas di tahun-tahun mendatang.

Ia mengatakan kepada Business Insider bahwa ia melihat tiga alasan mengapa harga akan turun dalam jangka panjang. Yakni, pasokan di pasar akan meningkat, permintaan emas akan menurun, dan ada tanda-tanda puncak sudah dekat.