Harga Batu Bara Kenapa Jadi Begini? Lo Kheng Hong Pernah Bilang Sesuatu

Harga Batu Bara Kenapa Jadi Begini? Lo Kheng Hong Pernah Bilang Sesuatu
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – Harga batu bara terperosok pada Jumat (11/4/2025) di tengah pasokan yang terus melimpah di antara produsen-produsen utama dunia.

Harga batu bara Newcastle untuk April 2025 anjlok US$ 1,4 menjadi US$ 94,85 per ton. Sedangkan Mei 2025 terkoreksi US$ 0,6 menjadi US$ 99 per ton. Sementara itu, Juni 2025 melemah US$ 0,65 menjadi US$ 102,25 per ton.

Berdasarkan ulasan Trading Economics dikutip Senin (14/4/2025), data dari Indonesia menunjukkan bahwa produksi mencapai rekor 836 juta ton tahun lalu, melampaui target awalnya sebesar 18%, meskipun meningkatnya investasi dalam sumber-sumber daya alternatif membatasi permintaan bahan baku di pembangkit listrik tenaga batu bara termal. Harga batu bara sendiri saat berita ini disusun di sekiat US$ 94,85.

Selain itu, China berencana untuk meningkatkan produksi sebesar 1,5% menjadi 4,82 miliar ton tahun ini setelah jumlah produksi yang memecahkan rekor pada tahun 2024. Ini terjadi meskipun stok yang meningkat di dalam negeri dan di negara-negara tetangganya di Asia pada pergantian musim semi, yang memaksa para penambang untuk memangkas harga guna mencari klien.

Baca Juga :  Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Naik, tapi Tipis

“Ini terjadi meskipun data China menunjukkan bahwa pembangkitan listrik dari pembangkit listrik bahan bakar fosil turun sebesar 1,3% per tahun dalam dua bulan pertama tahun ini, karena musim dingin yang ringan membatasi permintaan untuk pemanas yang membutuhkan banyak daya,” papar ulasan Trading Economics.

Harapan Lo Kheng Hong

Di sisi lain, Research and Development ICDX Girta Yoga mengatakan, harga batu bara bergerak pada tren bearish. Sentimen utama yang mempengaruhi datang dari peningkatan produksi batu bara AS setelah Trump merilis perintah eksekutif untuk memperluas penambangan dan penggunaan batu bara di AS.

“Harga batu bara bergerak pada resistance di US$ 96,5 per ton dan support di US$ 96 per ton,” ungkap Yoga kepada Investor Daily, Jumat (11/4/2025).

Sementara itu, investor kawakan Lo Kheng Hong dikenal sebagai investor yang suka saham emiten batu bara. Terkait harga batu bara yang sedang tertekan, Lo Kheng Hong sempat menyampaikan harapannya.

Baca Juga :  Drama Harga Emas, Disebut Bakal Seperti Ini

“Saya berharap harga batu bara yang turun dapat kembali naik seperti dahulu,” papar Lo Kheng Hong pada 10 Maret 2025.