Grup Salim Nusantara Infrastructure (META) Berbalik Untung

Grup Salim Nusantara Infrastructure (META) Berbalik Untung
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) atau NI berbalik untung pada tahun buku 2024, dari sebelumnya menelan kerugian sebesar Rp 235 miliar, menjadi untung sebesar Rp 331 miliar.

Keberhasilan emiten tol Grup Salim membalikkan kinerja menjadi positif tersebut tidak lepas dari bisnis perseroan di luar jalan tol yang bertumbuh sebesar 3% yoy. Misalnya, sektor energi terbarukan yang dikelola anak usaha, PT Energi Infranusantara (EI), berkontribusi sebesar Rp 15 miliar dan air bersih yang dijalankan PT Potum Mundi Infranusantara (POTUM) menyumbang sebesar Rp 8 miliar.

Sementara bisnis jalan tol sebagai core business META tetap menjadi mesin utama pendapatan NI. Melalui PT Margautama Nusantara (MUN) yang kini di-dekonsolidasi tapi tetap berada dalam struktur grup dengan NI menyumbang sebesar Rp 352 miliar (terdiri dari laba yang diserap sebesar Rp 152 miliar dan penyesuaian perubahan ekuitas sebesar Rp 201 miliar.

Baca Juga :  Efisiensi Masif, Biaya Keuangan SIG Turun 20%

Total aset NI pada tahun buku 2024 terkerek sebesar 6,7% secara yoy menjadi Rp 4,6 triliun. Namun secara konsolidasi, EBITDA perusahaan mengalami penurunan cukup dalam sebesar 89% secara yoy menjadi Rp 49 miliar. Begitupun dengan pendapatan konsolidasi yang terkoreksi hingga 68% secara yoy menjadi Rp 293 miliar akibat dekonsolidasi MUN.

Kabar baiknya, biarpun tak lagi terkonsolidasi dalam laporan keuangan META, kinerja operasional MUN menunjukkan penguatan. Tercatat, MUN menorehkan pedapatan dan penjualan usaha sebesar Rp 828 miliar, naik 13% dibanding pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 646 miliar.

Penguatan kinerja operasional MUN tersebut didorong oleh pertumbuhan volume trafik dan penyesuaian tarif pada jalan Tol Pondok Aren-Serpong (BSD) di Tol Makassar yang dikelola PT Makassar Airport Network (MAN). Laba usaha MUN juga melejit sebesar 9,3% yoy menjadi Rp 364 miliar dari tahun sebelumnya Rp 333 miliar.

Baca Juga :  Adaro (AADI) Sesuai Ekspektasi, Target Harga Saham Masih Jauh

Alhasil, laba tahun berjalan MUN melest 244% menjadi Rp 377 miliar dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan tol, kenaikan laba entitas asosiasi, dan penurunan beban keuangan. Kian lengkap, akuisisi 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) turut berkontribusi terhadap pertumbuhan Grup secara keseluruhan di 2024.

Pacu Bisnis Non-Tol

Tahun ini, emiten yang memutuskan untuk go private tersebut akan fokus memacu penjualan di sektor penyediaan air bersih dan energi terbarukan serta mengonsolidasikan seluruh aset bisnis perusahaan.

Aset tersebut meliputi aset jalan tol yang dikelola baik oleh anak usaha META secara langsung maupun investasi aset yang dikelola tidak langsung. Tidak ketinggalan, emiten tol Grup Djarum tersebut juga mengonsolidasikan bisnis dan service terkait jalan bebas hambatan seperti pengembangan rest area berikut dengan pengembangan dan konstruksi proyek jalan tol.

Baca Juga :  Pencapaian Tertinggi BBYB, Usai Transformasi Jadi Bank Digital
Grup Salim Nusantara Infrastructure (META) Berbalik Untung
Ramdani Basri, Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk

Direktur Utama NI Ramdani Basri mengatakan, tantangan global merupakan kenyataan yang sulit dihindari. Walaupun begitu, dirinya meyakini, NI memiliki kemampuan untuk terus tumbuh dengan pendekatan kolaboratif, inovatif, dan berkelanjutan.

“Dengan sinergi antarunit usaha, kami optimistis terhadap prospek jangka panjang perusahaan,” ujar Ramdani dalam keterangan resminya dikutip, Minggu (20/4/2025).