GOTO Ngebut, Sahamnya Bisa Naik Segini

GOTO Ngebut, Sahamnya Bisa Naik Segini
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencetak kinerja kuartalan terkuat pada kuartal IV-2024, dengan pencapaian EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA) sebesar Rp 399 miliar. Segmen fintech menjadi pendorong utama.

“GOTO mencapai EBITDA positif setahun lebih cepat dari panduan, yang didukung oleh peningkatan pengguna sebesar 35% yoy dan pertumbuhan frekuensi transaksi sebesar 18%,” tulis analis KB Valbury Sekuritas, Laurencia Hiemas dalam risetnya.

Adapun aplikasi GoPay menunjukkan momentum yang kuat, dengan penyaluran pinjaman melonjak 172% yoy. Lebih dari 70% pinjaman disalurkan melalui PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Layanan pesan-antar (on demand services) GOTO juga membukukan profitabilitas tertinggi, dengan EBITDA mencapai Rp 267 miliar. Hal itu didorong oleh peningkatan pendapatan iklan sebesar 92% yoy, serta promosi yang didanai merchant melejit 190% yoy.

Baca Juga :  Indo Tambangraya (ITMG) Tebar Dividen Tunai sebesar US$153,13 Juta

Di sisi lain, berdasarkan laporan media, Grab sedang dalam tahap pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi GOTO dengan valuasi lebih dari US$ 7 miliar (>Rp 100/saham), yang mencerminkan premium 25%.

“Pada level itu, saham GOTO akan diperdagangkan dengan valuasi EV/penjualan sebesar 6,1 kali dan EV/EBITDA sebesar 68,3 kali untuk tahun 2025 atau jauh di atas rata-rata industri. Ini menunjukkan fokus Grab pada sinergi strategis dan dominasi regional,” ungkap Laurencia.

Entitas gabungan GOTO dan Grab diperkirakan bisa menguasai 60-70% pangsa pasar segmen on demand services (ODS) di Asia Tenggara, meskipun berpotensi menghadapi pengawasan regulasi.

Sedangkan GoPay berpeluang mendapat manfaat dari perluasan eksposur di sektor perjalanan (travel), jika kemitraan antara ByteDance dan Traveloka terwujud.

Potensi Kenaikan Harga Saham 

KB Valbury Sekuritas memulai kembali cakupan risetnya pada saham GOTO dengan rekomendasi beli. Target harga saham GOTO dipatok sebesar Rp 110.

Baca Juga :  United Tractors (UNTR) Ketok Dividen Final, Segini per Sahamnya

Jika mengacu pada harga terakhir, potensi kenaikan harga saham GOTO mencapai 31%.

“Terlepas dari tekanan jual pasca-IPO yang masih berlangsung, kami percaya GOTO menawarkan nilai yang menarik, didukung oleh solidnya hasil kinerja 2024 dan prospek tahun 2025 yang membaik,” jelas Laurencia.

Dia memperkirakan, segmen fintech akan mendorong pertumbuhan gross transaction value (GTV) dengan CAGR 10-15% sepanjang 2025-2027, meskipun take rate masih rendah sekitar 1% dibandingkan layanan on demand services yang mencapai 18%.

Pendapatan GOTO diproyeksikan tumbuh 9-14% selama 2025-2027, yang bakal ditopang oleh disiplin biaya dan peningkatan monetisasi iklan.

“Valuasi SOTP kami menerapkan EV/penjualan sebesar 3,5 kali untuk layanan on demand services dan 6,4 kali untuk GoPay, yang disesuaikan dengan sentimen pasar melalui diskon sebesar 30%,” pungkasnya.