JAKARTA, investor.id – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan kinerja positif selama tahun 2024 sehingga mampu melakukan pembagian dividen ke seluruh pemegang saham.
Hal tersebut diungkapkan dalam public expose (pubex) tahunan yang digelar usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Menara Astra pada Senin (28/4/2024).
Atas kinerja perseroan yang solid, dalam RUPST tersebut para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih perseroan yang berakhir tanggal 31 Desember 2024 sebesar Rp 1,1 triliun.
Selain itu disetujui pula pembagian dividen sebesar Rp 515,8 miliar atau setara dengan Rp 268 per lembar saham.
Pada tanggal 24 Oktober 2024, perseroan telah melakukan pembayaran dividen interim sebesar Rp 161,7 miliar yang setara dengan Rp 84 per lembar saham. Sisanya sebesar Rp 354,1 miliar atau setara dengan Rp 184 per lembar saham akan dibayarkan pada tanggal 28 Mei 2025 pada pemegang saham.
“Kenaikan harga telah mendorong revenue kami naik 5% yoy menjadi Rp 21,82 triliun dengan laba bersih perseroan meningkat 9% dari Rp 1,06 triliun menjadi Rp 1,15 triliun pada tahun 2024. Selain itu, strategi melakukan efisiensi biaya, peningkatan keunggulan operasional, dan inovasi dalam proses produksi yang dijalankan secara konsisten sebagai bagian dari pembenahan berkelanjutan telah membuat Perseroan mampu memetik hasil yang lebih maksimal,” ungkap Direktur AALI, Tingning Sukowignjo dikutip dari keterangan resmi, Senin (28/4/2025).
Sebagai informasi, harga rata-rata CPO di pasar Rotterdam mengalami peningkatan sebesar 12% dari US$ 964/ton pada tahun 2023 menjadi US$ 1.084/ton sepanjang tahun 2024. Peningkatan harga global berdampak positif bagi harga rata-rata CPO perusahaan yang ikut meningkat sebesar 15,6% di tahun 2024 menjadi Rp 12.883/kg dari Rp 11.142/kg pada tahun 2023. Di sisi lain, harga rata-rata minyak kedelai (soy oil) mengalami penurunan pada tahun lalu, karena jumlah produksi yang naik bila dibandingkan minyak nabati lainnya sehingga menciptakan pasar minyak nabati global menjadi lebih kompetitif.
Sepanjang tahun 2024, penjualan Astra Agro sebesar 69% ditujukan dari pasar domestik. Hal tersebut sejalan dengan komitmen untuk mensukseskan program pemerintah khususnya dalam memenuhi pasokan minyak sawit domestik melalui kebijakan domestic market obligations (DMO). Sedangkan 31% penjualan Astra Agro untuk memenuhi kebutuhan global melalui pasar ekspor ke berbagai negara, diantaranya ke China, India, Korea Selatan, dan Pakistan.