JAKARTA, Investor.id – PT Semen Indonesia Tbk (SIG/SMGR) melakukan efisiensi masif tahun 2024, seiring kontraksi pasar semen. Hasilnya, beban pokok pendapatan turun 0,8% menjadi Rp 28,26 triliun dan biaya keuangan bersih 20,2% menjadi Rp944 miliar.
Perseroan membukukan volume penjualan 38,27 juta ton, pendapatan Rp 36,19 triliun, beban pokok pendapatan sebesar Rp 28,26 triliun, EBITDA Rp 5,49 triliun, dan laba bersih Rp720 miliar.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, kontraksi pasar semen domestik dan proyek infrastruktur yang melambat pada 2024 berdampak pada kinerja perusahaan. Alhasil, sepanjang 2024, SIG melakukan efisiensi secara ketat dan peningkatan operational excellence terus-menerus,
“SIG optimis industri semen domestik memiliki prospek yang baik, menyusul komitmen pemerintah untuk melanjutkan agenda pembangunan infrastruktur yang akan menjadi penggerak perekonomian dan proyek strategis lainnya seperti program 3 juta rumah, yang diharapkan dapat mendongkrak permintaan semen, sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan kinerja perseroan,” kata Vita, dikutip Jumat (4/4/2025).
Salah satu langkah strategis SIG menjemput peluang ini, kata dia, adalah dengan mendorong penggunaan semen hijau dan produk turunan yang ramah lingkungan. Pada 2024, SIG memperkenalkan produk bata interlock presisi, sebuah inovasi yang dapat menjadi pilihan utama bagi pemerintah dan pengembang properti sebagai solusi pembangunan rumah yang efektif, efisien, dan tahan gempa.
”Penggunaan bata interlock presisi, kata dia, juga membuat durasi konstruksi lebih cepat hanya dalam kurun 15–21 hari,” ungkap Vita.
Inovasi semen hijau dan produk turunan ramah lingkungan, kata dia, tidak lepas dari penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan yang diterapkan di pabrik-pabrik semen SIG. Perusahaan meningkatkan efisiensi sumber daya dan optimalisasi produksi melalui implementasi advanced-process control, pemanfaatan bahan baku alternatif.
Selain itu, demikian Vita, akselerasi pemanfaatan bahan bakar alternatif menjadi jawaban sebagai upaya transisi menuju energi bersih melalui substitusi penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara. Beragam inisiatif keberlanjutan yang dilakukan oleh SIG berhasil menurunkan emisi karbon di produk hingga 38% dibandingkan semen konvensional.
Sebagai market leader, dia melanjutkan, SIG berkomitmen menjaga kualitas dan mutu produk untuk mencapai kinerja unggul dan berkelanjutan. Ini membawa perseroan meraih peringkat Emas dalam penghargaan SNI Award 2024 pada ajang 19th National Quality Award of Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Vita mengatakan, penghargaan ini membuktikan, produk bahan bangunan yang diproduksi oleh SIG telah mendapatkan jaminan kualitas dan mutu, serta keamanan produk berupa sertifikat SNI.
”Ke depan, SIG akan terus fokus untuk mendorong semen hijau dan produk turunannya yang inovatif dan ramah lingkungan sebagai katalis pertumbuhan kinerja berkelanjutan,” tegas dia.
Selain mencatatkan profitabilitas pada kinerja bisnis, dia menambahkan, SIG membuktikan komitmen pada aspek keberlanjutan dengan pencapaian yang membanggakan. Pada 2024, SIG mencatatkan penurunan intensitas emisi gas rumah caca (GRK) cakupan 1 sebesar 19,5% dibandingkan baseline tahun 2010.