DBS Revisi Target Inflasi dan Perkirakan Penurunan Suku Bunga 50 bps Tahun 2025

DBS Revisi Target Inflasi dan Perkirakan Penurunan Suku Bunga 50 bps Tahun 2025
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – DBS Group Research merevisi tingkat inflasi setahun penuh dari 2,0% menjadi sebesar 1,7% pada 2025. Di saat sama dengan menimbang perkembangan terkini, suku bunga acuan juga diperkirakan akan dipangkas sampai 50 basis points (bps).

Senior Economist Bank DBS Radhika Rao menjelaskan, penerapan kebijakan sekali jalan membuat inflasi Maret naik menjadi 1,0% dibandingkan rata-rata kenaikan 0,3% di bulan Januari-Februari. Hal tersebut tercermin dari penurunan inflasi yang diatur pemerintah yang berada di level -3,2% secara tahunan vs rata-rata -7,7% di dua bulan pertama tahun 2025.

“Inflasi transportasi tetap dibatasi oleh penyesuaian penurunan harga non-subsidi,” kata Radhika Rao dalam keterangannya pada Senin (21/4/2025).

Di samping itu, inflasi IHK berjalan di bawah target BI, yaitu 1,5-3,5%. Menurut dia, hal ini adalah dampak dari kebijakan-kebijakan terkait lebaran, seperti diskon tarif listrik, tol, dan transportasi udara. Sementara itu, inflasi inti rata-rata mencapai 2,4% di kuartal I-2025.

Baca Juga :  OJK Catat Laba Fintech Lending Tmbus Rp1,9T per Oktober 2024

“DBS Group Research memperkirakan inflasi umum akan bergerak lebih tinggi di paruh kedua tahun 2025 tahun ini. Meskipun paruh kedua lebih kuat, DBS Group Research merevisi turun inflasi setahun penuh menjadi 1,7% secara tahunan dari perkiraan 2,0% saat ini,” ungkap Radhika Rao.

Menurut dia, perkembangan inflasi cukup kondusif, sama seperti indikator pertumbuhan yang melambat, sehingga membuka peluang untuk terjadi pelonggaran kebijakan. Para pembuat kebijakan kemungkinan akan mengawasi pasar keuangan, dengan pelemahan lebih lanjut pada rupiah (berkinerja terburuk di kawasan ini sebesar -3,9% YTD vs USD) dan obligasi.

Perkembangan kinerja rupiah dan obligasi itu ditengarai karena ketidakpastian global dan ketidakjelasan yang berkepanjangan mengenai perkembangan fiskal dalam negeri. Ini yang selanjutnya mendorong pasar untuk memperkirakan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate pada kuartal ini.

Baca Juga :  Menkominfo Tegur 5 E-Wallet Fasilitator Judi Online

“DBS Group Research memperkirakan para pembuat kebijakan masih akan memanfaatkan peluang yang ada, ketika isu tarif mengendap, untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 bps di tahun ini, karena suku bunga riil menandakan adanya penyangga yang signifikan,” demikian jelas Radhika Rao.