Bitcoin baru saja mencapai harga tertinggi sepanjang masa (ATH) di $81,672.94, mencerminkan pergerakan harga yang mengesankan dalam 24 jam terakhir.
Meskipun saat ini masih ada momentum kenaikan, muncul kekhawatiran tentang potensi koreksi di tengah minggu, terutama dengan rilis data inflasi AS yang akan datang.
Data ini berpotensi memengaruhi sentimen pasar kripto, termasuk Bitcoin, sehingga investor perlu waspada terhadap kemungkinan koreksi sementara.
Bitcoin Cetak ATH Baru dan Pengaruh Data Inflasi AS
Bitcoin terus bergerak naik dalam beberapa waktu terakhir, dengan ATH terbaru di $81,672.94, membuktikan antusiasme pasar terhadap aset ini.
Harga Bitcoin selama 24 jam terakhir terlihat bergerak berkonsolidasi di antara $77,223.25 hingga $81,672.94, sementara rentang pergerakan konsolidasi mingguan menunjukkan fluktuasi harga di antara $67,393.76 hingga $81,475.91.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa minat terhadap Bitcoin tetap tinggi, bahkan di tengah volatilitas pasar yang sering terjadi, namun masih ada ketidakpastian karena adanya volume yang masih berlawanan.
Namun, pergerakan harga ini juga berkaitan erat dengan data ekonomi AS yang akan dirilis, khususnya data inflasi inti (core inflation) dan inflasi umum.

Berdasarkan perkiraan, inflasi inti bulan Oktober baik secara bulanan maupun tahunan diprediksi stagnan di angka 0.3% dan 3.3%.
Di sisi lain, inflasi umum bulanan diperkirakan akan tetap pada 0.2%, sementara inflasi tahunan diharapkan mengalami penurunan dari 2.6% menjadi 2.4%.
Jika prediksi ini benar, maka data ini bisa memberikan sentimen positif untuk aset berisiko seperti Bitcoin, yang berpotensi melanjutkan tren kenaikannya.
Namun, volatilitas pasar sering kali meningkat menjelang pengumuman data ekonomi penting seperti ini, yang dapat menciptakan koreksi kecil sebelum harga kembali bergerak naik.
Data dari Lookonchain juga menunjukkan bahwa investor institusional masih aktif membeli, mengindikasikan kondisi pasar yang bullish.
Namun, tetap ada kemungkinan koreksi kecil dalam jangka pendek, terutama di saat sentimen pasar yang rentan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti data inflasi.
Analisis Teknikal: Bitcoin Mengalami Potensi Koreksi
Dari sisi analisis teknikal, harga Bitcoin yang terus bergerak naik menunjukkan sinyal positif, tetapi beberapa indikator teknikal mulai menunjukkan tanda-tanda kewaspadaan.
Pada grafik harian, indikator RSI telah bergerak melewati batas normal, yang biasanya diartikan sebagai kondisi overbought.
Kondisi ini menandakan adanya dorongan beli yang berlebihan, sehingga menciptakan potensi koreksi dalam waktu dekat.
Grafik Harian BTCUSD

Sementara itu, pada grafik mingguan dan bulanan, meskipun belum menunjukkan kondisi overbought, mulai muncul pola bearish divergence.
Pola ini sering kali diartikan sebagai tanda awal potensi koreksi lanjutan, meskipun tren kenaikan jangka panjang masih mungkin terjadi.
Pola tersebut mengindikasikan bahwa momentum bullish mungkin mulai melemah, sehingga investor dan trader harus lebih berhati-hati, terutama dengan adanya publikasi data inflasi yang dapat memicu reaksi pasar.
Dengan indikator teknikal yang mulai menunjukkan potensi koreksi, investor dan trader disarankan untuk lebih waspada.
Bagi mereka yang sudah memiliki posisi di Bitcoin, penting untuk mempertimbangkan level stop-loss untuk melindungi keuntungan, sedangkan bagi calon investor, sebaiknya menunggu waktu yang tepat untuk masuk agar dapat memaksimalkan potensi keuntungan.
Kesimpulan
Bitcoin berhasil mencetak harga ATH baru di $81,672.94, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu aset yang paling diminati saat ini.
Namun, di tengah momentum kenaikan ini, investor perlu waspada terhadap potensi koreksi, terutama menjelang pengumuman data inflasi AS pada pertengahan pekan.
Kombinasi antara analisis teknikal yang menunjukkan tanda-tanda overbought dan pola bearish divergence pada grafik mingguan dapat menjadi alasan kuat untuk berhati-hati.
Dengan adanya publikasi data inflasi yang berpotensi memberikan sentimen baru, volatilitas pasar kemungkinan akan meningkat, yang dapat menyebabkan fluktuasi jangka pendek pada harga Bitcoin.
Oleh karena itu, baik investor maupun trader disarankan untuk memantau pergerakan harga dengan seksama dan mempersiapkan strategi yang tepat guna mengantisipasi kemungkinan koreksi.