Bitcoin Bidik $110.000 Usai CPI AS Turun ke Level Terendah Sejak 2021

Bitcoin Bidik $110.000 Usai CPI AS Turun ke Level Terendah Sejak 2021
Bagikan:

Bitcoin kembali mencuri perhatian pasar keuangan global. Setelah data inflasi Amerika Serikat (CPI) bulan April 2025 menunjukkan penurunan menjadi 2,3%—terendah sejak Februari 2021—harga BTC langsung melesat hingga menyentuh $104.357, menandakan sentimen bullish yang kian menguat.

Dilaporkan Coingape, data terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) hanya naik 2,1% secara tahunan—melampaui ekspektasi pasar dan menjadi sinyal kuat bagi para investor bahwa pemangkasan suku bunga The Fed bisa segera terjadi.

Inflasi AS Melambat, Bitcoin Melesat

Hanya dalam dua jam pasca pengumuman tersebut, harga Bitcoin melonjak hampir 3% dan diperdagangkan di sekitar $104.771. Kenaikan ini juga dibarengi lonjakan volume spot hingga 35% di Binance untuk pasangan BTC/USDT, menandakan arus masuk modal baru yang cukup signifikan.

Sementara itu, pasar saham juga menunjukkan reaksi positif. Saham Coinbase (COIN) naik 5,3% dalam perdagangan pra-pasar ke level $215, dan kontrak berjangka S&P 500 menguat 1,1%, menandakan pergerakan selaras di aset berisiko.

Baca Juga :  Harga Pi Network Melemah Setelah Reli Singkat, Selanjutnya?

Di pasar derivatif, minat terbuka (open interest) pada kontrak berjangka BTC naik 2,38% menjadi $68,6 miliar, sedangkan open interest opsi naik 2,5% ke $39,8 miliar. Di Binance, rasio long/short dari trader top mencapai 1,595—mengindikasikan bias jangka panjang yang kuat.

Data Derivatif Perkuat Tren Bullish

Analisis Pasar Derivatif Bitcoin | Sumber: Coinglass.
Analisis Pasar Derivatif Bitcoin | Sumber: Coinglass.

Dalam 24 jam terakhir, lebih dari $84 juta posisi leverage dilikuidasi, dengan 81% berasal dari posisi short. Artinya, banyak trader yang tidak siap menghadapi lonjakan ini dan harus menutup posisi mereka dengan kerugian.

Namun, volume perdagangan kontrak berjangka dan opsi justru turun masing-masing 13,71% dan 9,64%. Ini mengisyaratkan bahwa meski pasar cenderung bullish, para trader tampaknya menanti konfirmasi makro selanjutnya sebelum meningkatkan eksposur.

Kombinasi penurunan inflasi, minat terbuka yang meningkat, dan volume spot yang kuat membuat analis semakin yakin bahwa Bitcoin bisa terus naik, dengan target jangka pendek di level $110.000. Fokus kini tertuju pada pernyataan selanjutnya dari Ketua The Fed, Jerome Powell, serta notulen rapat FOMC untuk mencari sinyal pemangkasan suku bunga.

Baca Juga :  Harga BNB Turun Saat Changpeng Zhao (CZ) Bisa Tinggalkan AS

Target Selanjutnya: $110.000?

Analisis Harga Teknis Bitcoin.
Analisis Harga Teknis Bitcoin.

Secara teknikal, indikator pasar juga menunjukkan potensi lanjutan tren naik. RSI (Relative Strength Index) berada di level 72,52—di atas zona jenuh beli—namun belum menunjukkan tanda-tanda divergensi, yang artinya tren masih kuat.

Harga juga terus bertahan di atas Bollinger Basis Band ($100.182) dan Envelope Band bagian atas ($100.614), sementara candle harga mendekati pita atas di kisaran $108.439. Ini memperkuat ekspektasi bahwa BTC bisa menembus rekor tertinggi baru dalam waktu dekat.

Volume Delta yang positif (+1,27K) mengindikasikan dominasi pembeli, tertinggi sejak awal Mei. Selama Bitcoin mampu bertahan di atas support psikologis $100.000, potensi penurunan tetap terbatas. Namun, jika harga turun di bawah level tersebut dengan volume yang mengecil, maka BTC bisa menguji kembali zona $92.850.


DISCLAIMER: Investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan segala keputusan investasi yang diambil oleh Anda berdasarkan rekomendasi, riset dan informasi seluruhnya merupakan tanggung jawab Anda. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang bertanggung jawab atas risiko investasi tersebut.

Baca Juga :  Arthur Hayes: Potensi Memecoin, Beli PEPE Senilai $250.000!

Konten ini hanya bersifat informasi bukan ajakan menjual atau membeli.

The post Bitcoin Bidik $110.000 Usai CPI AS Turun ke Level Terendah Sejak 2021 appeared first on Tokocrypto News.