Bitcoin Berpotensi Jadi Emas Digital Bernilai US$ 1 Juta?

Bitcoin Berpotensi Jadi Emas Digital Bernilai US$ 1 Juta? Ini Kata Analis
Bagikan:

Cryptoharian – Bitcoin (BTC) semakin dekat dengan harga US$ 100.000, memicu kembali diskusi tentang potensinya sebagai emas digital di era modern. Dalam sebuah postingan, analis sekaligus trader kripto di media sosial X dengan nama samaran VirtualBacon menjelaskan mengapa Bitcoin dapat mencapai US$ 1 juta per koin dalam 10 tahun mendatang.

Dalam hal ini, ia menyoroti faktor-faktor seperti adopsi yang semakin luas, kelangkaan dan kekuatan pasar yang mendukung perjalanan ini. Berikut adalah rangkuman penjelasan ala VirtualBacon.

Dia memulai dengan memprediksi bahwa Bitcoin bisa mencapai US$ 200.000 dalam 1-2 tahun mendatang. Meski ini pencapaian besar, jumlah tersebut belum cukup untuk membuat pemilik Bitcoin menjadi miliarder.

“Untuk mencapai US$ 1 juta, kita perlu melihat cakrawala 10 tahun dan mengapa Bitcoin diposisikan secara unik untuk mengungguli aset lainnya,” ungkap VirtualBacon.

Baca Juga :  Pengembang Bitcoin Ungkap Bug Berbahaya, Apa Dampaknya?

Mengapa Bitcoin Bisa Capai US$ 1 Juta?

Berdasarkan analisanya, VirtualBacon menyebut ada beberapa alasan utama yang membuat Bitcoin unik dibandingkan aset lain.

1. Pasokan Terbatas

Jumlah Bitcoin hanya ada 21 juta Bitcoin di dunia, sehingga nilainya cenderung naik seiring meningkatnya permintaan.

2. Akses Global

Bitcoin melampaui batas negara, dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki koneksi internet.

3. Resistensi terhadap Sensor

Tidak seperti mata uang fiat atau sistem keuangan terpusat, Bitcoin tahan terhadap manipulasi.

“Jika Bitcoin akhirnya mencapai kesetaraan dengan kapitalisasi pasar emas sebesar US$ 13 triliun, maka harga US$ 1 juta per koi bukan lagi kemungkinan, tapi hal yang logis,” ujarnya.

Melihat berdasarkan katalis, lanjutnya, ada 4 pelaku utama yang bakal mendongkrak harga Bitcoin. Pertama yakni investasi dari institusi, dengan ETF Bitcoin yang telah mencatat arus masuk dana yang memecahkan rekor.

Baca Juga :  NAV Grayscale XRP Trust Naik 11,44%, Minat Institusi Bludak

Kedua adalah keuangan korporat, seperti contoh Microsoft dilaporkan sedang mempertimbangkan cadangan Bitcoin. Ketiga merupakan bank sentral, termasuk Amerika dan China yang menyimpan Bitcoin alih-alih menjualnya.

“Terakhir adalah individu kaya. Alokasi porfofolio sebesar 1 persen ke Bitcoin kini menjadi standar di kalangan miliarder,” kata VirtualBacon.

Menurutnya, perjalanan Bitcoin menuju US$ 1 juta bergantung pada dua faktor, yaitu:

  • Pertumbuhan Kekayaan Global: Total kekayaan global, yang diperkirakan sebesar US$ 454 triliun pada 2022, diproyeksikan tumbuh menjadi US$ 750 triliun pada 2034.
  • Alokasi Portofolio: Saat ini, BItcoin hanya memiliki porsi 0,35 persen dari kekayaan global, dibandingkan emas yang mencapai 3,9 persen. Jika alokasi Bitcoin meningkat menjadi 3 persen, yang hanya 60 persen dari alokasi emas, maka kapitalisasi pasar Bitcoin akan mencapai US$ 20 triliun.

“Coba anda lihat pertumbuhan emas setelah peluncuran ETF pertama pada 2004. Alokasi portofolio emas meningkat tiga kali lipat dalam dekade berikutnya. Bitcoin dengan keunggulan yang unik, dapat mengikuti jalur yang sama,” paparnya.

Baca Juga :  US Bitcoin Spot ETF Dapat Rekor Baru, Lampaui Aset Satoshi!

Kendati demikian, VirtualBacon menekankan bahwa potensi Bitcoin bukanlah tentang spekulasi jangka pendek, tetapi perannya sebagai penyimpan nilai jangka panjang.

“Kumpulkan sekarang, fokus pada gambaran besar dan biarkan waktu yang bekerja,” tutup VIrtualBacon.

​