Cryptoharian – Bitcoin memulai bulan baru dengan momentum kenaikan yang kuat, baru-baru ini melampaui ke angka US$ 97.500. Kini, perhatian tertuju pada pencapaian ambang US$ 100.000 yang telah lama dinanti, yang diyakini banyak pihak sudah di depan mata.
Salah satu suara optimis datang dari analis veteran Peter Brandt, yang baru saja membagikan proyeksi harga terbaru yang kembali membakar semangat pasar. Menurut Brandt, Bitcoin berada di jalur untuk mencapai kisaran US$ 125.000 hingga US$ 150.000 pada Agustus atau September 2025.
Risetnya didasarkan pada analisis teknikal, khususnya pengamatan bahwa BTC sedang mencoba merebut kembali garis tren parabola utama, pola yang secara historis menandai puncak siklus bull. Grafik mingguan Brandt menunjukkan BTC bergerak dalam pola wedge bullish dan tetap berada di dalam saluran naik panjang, mendukung tren naik berkelanjutan.
Jika Bitcoin naik ke US$ 150.000, itu akan mewakili lonjakan 56 persen dari harga saat ini. Sisa pasar kripto kemungkinan besar akan mengikuti, terutama altcoin yang cenderung mengungguli BTC pada pertengahan hingga akhir siklus bull.
5 Altcoin Teratas untuk Diperhatikan Saat Bitcoin Melejit
Saat Bitcoin bersiap untuk breakout besar, para pelaku pasar yang cermat mulai melirik altcoin kunci dengan potensi kenaikan tinggi. Berikut lima pilihan utama, dan mengapa Minotaurus (MTAUR) ikut hadir:
1. Minotaurus (MTAUR): Token Kapitalisasi Rendah
Minotaurus adalah bintang baru dalam dunia game blockchain, dengan kapitalisasi pasar kripto 5,6 juta USDT. Sementara aset lain sudah memiliki kapitalisasi besar, MTAUR masih punya ruang untuk tumbuh.
Saat ini token dijual di harga 0,00010976 USDT. MTAUR sendiri telah naik 180 persen dari harga awal 0,00004 USDT ke level saat ini. Dengan tren naik Bitcoin yang berlanjut, harga MTAUR mendapat sorotan dari investor.
Minotaurus menggabungkan game kasual dengan mekanisme blockchain, termasuk kustomisasi berbasis token, item konsumsi, dan ekonomi dalam game. Model hybrid ini menawarkan penggunaan nyata dan permintaan berbasis pengguna.
Saat pasar bullish, token kapitalisasi rendah seperti MTAUR secara historis akan dapat berkompetisi sebagai blockchain gaming Web3. Dengan Bitcoin menanjak, MTAUR siap menunggangi momentum ini. Anda bisa mengeksplorasi MTAUR melalui situs resminya sebelum listing DEX mendatang.
2. XRP: Token Utilitas dengan Sentimen Campuran
XRP juga menonjol di antara aset kripto yang sedang diminati. Para pendukung melihat potensi XRP dalam posisinya yang unik di sektor keuangan global melalui infrastruktur ODL milik Ripple. Di harga US$ 2,22, XRP punya peluang untuk naik, terutama jika mendapat dorongan dari lonjakan Bitcoin. Namun, ketidakpastian regulasi dan ketergantungan pada kemitraan makro bisa membatasi potensi ledakan jangka pendeknya.
3. Cardano (ADA) : Proyek Layer-1 yang Dinilai Masih Murah
Meskipun tetap tenang, ADA terus mengembangkan ekosistemnya melalui aktivitas pengembangan kuat dan upgrade seperti Mithril dan Hydra. Banyak yang melihat Cardano sebagai “pilihan bernilai” untuk keuntungan jangka panjang. Jika Bitcoin menyentuh US$ 150.000, ADA bisa kembali ke harga tertingginya, bahkan melampauinya.
4. Dogecoin (DOGE) : Raja Meme yang Bergerak karena Hype
Dogecoin seringkali melampai ekspektasi selama siklus bull, digerakkan oleh komunitas dan energi viral. Dengan Elon Musk yang masih sedikit terlibat dan budaya koin meme yang kembali panas, DOGE berpotensi mengulang atau melampaui harga tertinggi sebelumnya di US$ 0, 73.
5. Shiba Inu ( SHIB ): Spekulasi Tinggi, Risiko Tinggi
Shiba Inu tetap menarik bagi investor spekulatif selama masa pasar optimis. Dengan ekspansi ekosistemnya (Shibarium, rencana metaverse) Shiba Inu tetap menarik bagi investor spekulatif selama masa pasar optimis. Dengan ekspansi ekosistemnya (Shibarium, rencana metaverse), SHIB tetap menjadi favorit investor ritel. Namun, suplai yang sangat besar dan kapitalisasi pasar yang tinggi bisa membatasi potensi pertumbuhannya di masa depan. Shiba Inu tetap menarik bagi investor spekulatif selama masa pasar optimis. Dengan ekspansi ekosistemnya (Shibarium, rencana metaverse).
