BBTN Paling Pesat, Sinyal Harga Naik Masih Kuat

BBTN Paling Pesat, Sinyal Harga Naik Masih Kuat
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN menjadi saham bank di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kenaikan harga tertinggi.

Dalam sebulan terakhir, hingga penutupan sesi 1 perdagangan Selasa (29/4/2025), harga saham BBTN melesat 35,8% ke level Rp 1.100.

Sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 12,2% ke level Rp 8.725 dalam sebulan terakhir.

Kemudian, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) meningkat 5,2% menjadi Rp 3.830, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 4,9% menjadi Rp 4.900, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terangkat 2,48% menjadi Rp 4.130.

Adapun sepanjang April 2025, saham BBTN melejit 24,2% dari Rp 885 menjadi Rp 1.100. Lonjakan tersebut juga lebih tinggi dibandingkan saham bank lainnya seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI.

Baca Juga :  OJK: Jiwasraya dalam Proses Pmindahan Portofolio ke IFG Life

BBTN bahkan menjadi saham bank dengan penguatan paling pesat sepanjang perdagangan Senin (28/4/2025). Saham bank spesialis kredit properti ini ditutup naik 6,28% menjadi Rp 1.100. Harga tersebut merupakan level tertinggi sejak 13 Januari 2025.

Harga saham BBTN terus menanjak setelah perseroan merilis laporan keuangan kuartal I-2025 dengan kenaikan laba bersih sebesar 5,1% menjadi Rp 904 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 860 miliar.

Peningkatan laba bersih BTN (BBTN) disokong oleh pertumbuhan penyaluran kredit serta penurunan biaya dana (cost of fund) di tengah tantangan ketidakpastian global.

Rekomendasi dan Target Harga Saham 

Meski telah melaju kencang, saham BBTN diprediksi masih kuat naik ke depannya. Analis BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis merevisi naik target harga saham BBTN menjadi Rp 1.400 dari sebelumnya Rp 1.100. Rekomendasinya adalah beli.

Baca Juga :  Serok Saham 28 Emiten, Disiapkan Dana Rp 35,7 Triliun

Revisi naik tersebut merefleksikan potensi ROE (return on equity) BTN yang lebih tinggi pada 2025. Hal itu juga sejalan dengan peningkatan proyeksi kinerja keuangan BTN tahun ini.

BRI Danareksa Sekuritas merevisi naik perkiraan laba bersih emiten berkode saham BBTN tersebut menjadi Rp 2,5 triliun dari Rp 2,47 triliun. Begitu juga dengan estimasi pendapatan bunga bersih dinaikkan menjadi Rp 13,8 triliun dari Rp 12,69 triliun.

Lebih lanjut, proyeksi margin bunga bersih (NIM) BBTN tahun ini juga dinaikkan menjadi 3,1% dari semula 2,9%. Sedangkan biaya kredit (CoC) dipertahankan sebesar 1%, NPL gross sebesar 3,2%, dan ROAE (return on average equity) dinaikkan menjadi 9,8% dari 8,7%.

Revisi naik tersebut sekaligus mencerminkan realisasi kinerja keuangan BBTN pada kuartal I-2025 yang melampaui perkiraan.

Pandangan positif terhadap BBTN juga datang dari tim riset Mandiri Sekuritas. Analis Mandiri Sekuritas, Kresna Hutabarat dan Boby Kristanto Chandra mempertahankan rekomendasi beli saham BBTN dengan target harga Rp 1.500.

Baca Juga :  Kuartal I/2025, Volume Transaksi Digital Bank Mandiri (BMRI) Naik 21,9% Jadi Rp7.066 Triliun

“BBTN berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 5% pada kuartal I-2025, yang didukung oleh penyesuaian pengakuan pendapatan bunga yang menghasilkan tambahan pendapatan Rp 600-700 miliar,” tulis Kresna dalam risetnya.