ADRO Bakal Kembali Menyala?

ADRO Bakal Kembali Menyala?
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan laba bersih sebesar US$ 77 juta pada kuartal I-2025 atau turun 80% yoy. Lantas, bagaimana prediksi nasib saham ADRO ke depan?

Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani mengungkapkan bahwa laba bersih Alamtri (ADRO) pada kuartal I-2025 di bawah ekspektasi, karena hanya mencapai 20% dari estimasi Stockbit setahun penuh dan 17% dari konsensus analis.

Penurunan laba bersih emiten berkode saham ADRO tersebut akibat pelemahan pendapatan sebesar 22% yoy. Hal itu seiring menyusutnya margin laba kotor sebanyak 1.310 basis poin (bps) secara kuartalan (qoq).

“Selain itu, hilangnya laba ADRO dari bisnis batu bara termal sebesar US$ 296 juta akibat spin-off PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) pada akhir 2024,” tulis Hendriko dalam ulasannya.

Baca Juga :  Kuartal I, Laba Bersih Tripar Multivision Plus (RAAM) Naik 38,5% Jadi Rp6,65 Miliar

Setelah pemisahan (spin-off) unit batu bara termal melalui AADI, Alamtri (ADRO) yang dahulu bernama PT Adaro Energy Indonesia Tbk mengalihkan fokus bisnisnya ke batu bara metalurgi dan hilirisasi aluminium via PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), serta jasa pertambangan melalui PT Saptaindra Sejati (SIS).

Analis KB Valbury Sekuritas, Laurencia Hiemas memperkirakan laba bersih ADRO tahun ini mencapai US$ 345 juta, kemudian meningkat menjadi US$ 495 juta pada 2028 – dengan aluminium sebagai pendorong utama sebesar 51%.

“Smelter aluminium berkapasitas 500.000 ton per tahun diperkirakan menyumbang pendapatan sebesar US$ 757 juta pada 2026 dan US$ 1,3 miliar pada 2028, yang mencakup lebih dari setengah pendapatan konsolidasi,” tulis Laurencia dalam risetnya.

Saat ini, ADMR dan SIS menjadi pilar utama ADRO. Dua lini usaha tersebut menghasilkan laba yang stabil dengan margin lebih baik, seiring dengan pergeseran ADRO dari bisnis batu bara konvensional.

Baca Juga :  Efisiensi Masif, Biaya Keuangan SIG Turun 20%

Rekomendasi dan Target Harga Saham 

KB Valbury Sekuritas memulai kembali rekomendasi beli saham ADRO dengan target harga Rp 2.300. Target harga tersebut berdasarkan valuasi sum of the parts (SOTP). Estimasi P/E ADRO 2025 sebesar 13 kali dan P/B 0,8 kali.

Rekomendasi beli saham ADRO mencerminkan transformasi bisnis perseroan menjadi lebih ramah lingkungan dan berorientasi pada nilai. Aluminium dan energi terbarukan bakal menjadi pendorong utama pertumbuhan, yang didukung oleh solidnya neraca dan prospek jangka panjang yang menjanjikan.

Sementara itu, ADRO menggencarkan aksi beli balik (buyback) saham perseroan. ADRO menyiapkan total dana sebesar Rp 4 triliun.

Untuk memuluskan rencana tersebut, emiten milik konglomerat Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini akan meminta persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) mendatang.

Adapun sumber dana yang akan digunakan untuk buyback saham ADRO sepenuhnya berasal dari kas internal perusahaan. Penggunaan dana tidak akan memengaruhi kemampuan keuangan perseroan secara signifikan.

Baca Juga :  Indo Tambangraya (ITMG) Tebar Dividen Tunai sebesar US$153,13 Juta