The Fed Diperkirakan Pangkas Suku Bunga AS Pada Juni 2025

The Fed Diperkirakan Pangkas Suku Bunga AS Pada Juni 2025
Bagikan:

JAKARTA, investor.id – The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan memangkas suku bunga Amerika Serikat (AS) pada Juni 2025. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang menilai, adanya pemangkasan suku bunga selanjutnya juga bergantung pada data inflasi AS pada Mei 2025.

Di sisi lain, ia menyinggung sikap Presiden AS Donald Trump yang mendesak Gubernur The Fed Jerome Powell untuk segera memangkas suku bunga agar meningkatkan konsumsi AS.

“Dan dengan tingkat inflasi yang sekarang mulai cenderung turun, harusnya ketika nanti turun lagi di Mei ini harusnya sudah mulai kembali bisa dimulai adanya pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada FOMC nanti di Juni,” papar Alrich dalam Investor Market Opening, Rabu (14/5/2025).

Alrich menerangkan, pemangkasan suku bunga selanjutnya akan terjadi pada kuartal IV-2025. Hal ini karena banyak perusahaan melakukan penutupan buku (close the books) untuk menyelesaikan periode akuntansi dan mempersiapkan laporan keuangan.

Baca Juga :  OECD/INFE – OJK MenggelarMeeting and Conference 2024

Ia menilai pada kuartal IV-2025 kemungkinan akan terjadi lonjakan tingkat konsumsi yang merupakan fenomena wajar. Dengan demikian, kata Alrich, periode ini adalah periode yang paling ideal untuk melakukan finalisasi pemangkasan suku bunga acuan.

“Karena kalau diturunkan lagi nanti di kuartal III takutnya kebijakan tersebut diberlakukan lebih awal, sedangkan masih ada potensi kenaikan konsumsi itu nanti di kuartal IV terkait dengan di Nataru (Natal dan Tahun Baru) nanti,” tandasnya.

Sebagai informasi, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya pada Rabu (7/5/2025). Meski demikian, bank sentral AS itu memperingatkan risiko inflasi yang lebih tinggi dan tingkat pengangguran yang meningkat mulai membayangi prospek ekonomi AS.

Dikutip dari Reuters, The Fed dalam pernyataan resminya menyebutkan ekonomi AS secara keseluruhan masih bertumbuh dalam laju yang solid. Pertumbuhan itu terlepas dari adanya penurunan pada kuartal I-2025 akibat lonjakan impor. Hal ini terjadi karena pelaku usaha dan rumah tangga bergegas membeli barang sebelum tarif impor baru dari pemerintahan Presiden Trump diberlakukan.

Baca Juga :  GoTo Edukasi Mitra Driver Terkait Bahaya Judi Online

Pasar tenaga kerja juga dinilai tetap solid, menurut The Fed, sementara inflasi tercatat masih sedikit tinggi. Namun, bank sentral AS itu menyoroti meningkatnya ketidakpastian yang bisa memaksa bank sentral mengambil keputusan sulit dalam beberapa bulan ke depan.

“Ketidakpastian terhadap prospek ekonomi semakin meningkat,” tulis Federal Open Market Committee (FOMC) usai pertemuan dua hari.

Para pejabat sepakat untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50%.

“Komite memperhatikan risiko terhadap kedua mandat ganda kami, dan menilai risiko kenaikan inflasi maupun pengangguran telah meningkat,” lanjut pernyataan tersebut.