Bitcoin Naik Tajam, Analis: Hati-Hati dengan Level Atas

Bitcoin Naik Tajam, Analis: Hati-Hati dengan Level Atas
Bagikan:

Cryptoharian – Harga Bitcoin (BTC) yang sempat naik tajam dari angka US$ 75.000 pada bulan April kini menghadapi tantangan baru. Mata uang kripto utama ini sedang mencoba menembus level resisten penting antara US$ 92.000 – US$ 98.000. Namun, analis Capo of Crypto memperingatkan bahwa level harga saat ini bisa menjadi puncak sementara, dan beresiko mengalami koreksi jangka pendek.

Dalam unggahan terbaru di media sosial X, Capo menyatakan bahwa jika Bitcoin berada di atas US$ 92.000 – US$ 93.000, maka hal tersebu bisa menjadi sentimen bullish. Akan tetapi, ada resistensi kuat di angka US$ 96.000 – US$ 98.000. Jika BTC turun di bawah US$ 92.000, maka tren yang sedang berjalan adalah bearish.

Dengan kata lain, Bitcoin saat ini berada di area rawan. Bisa saja harga terus naik jika berhasil menembus resistensi, tetapi juga sangat riskan turun tajam jika gagal bertahan di US$ 92.000.

Baca Juga :  Dogecoin Kembali! Alamat Aktif Tembus 133.880 dalam 8 Bulan

Pemegang Lama Mulai Dekati Titik Ambil Untung

Sementara itu, data on-chain dari Glassnode menunjukkan bahwa jangka panjang Bitcoin, yakni mereka yang menyimpan BTC selama lebih dari 155 hari, sedang mendekati titik keuntungan maksimal.

Jika harganya menyentuh US$ 99.900, rata-rata keuntungan yang belum mereka realisasikan bisa mencapai 350 persen. Dalam sejarah pasar kripto, level ini sering di mana banyak pemegang lama mulai menjual untuk ambil untung. Selama dua bulan terakhir, jumlah Bitcoin yang dipegang oleh kelompok ini juga bertambah sekitar 254.000 BTC.

Tanda-Tanda FOMO dan Gerakan Whale

Di sisi lain, data dari Binance menunjukkan lonjakan dalam rasio beli/jual Bitcoin menjadi 1,142. Ini artinya, banyak trader membeli di harga pasar, bukan menunggu harga turun. Hal ini merupakan salah satu tindakan jelas dari orang yang FOMO alias takut ketinggalan.

Baca Juga :  Rahasia Puncak Harga Bitcoin: Kapan Waktu Tepat untuk Jual?

Tak hanya itu, lebih dari US$ 200 juta Bitcoin juga telah ditarik dari bursa ke dompet pribadi, kemungkinan besar oleh beberapa whale. Langkah ini umumnya dilihat sebagai sinyal kepercayaan pasar, karena Bitcoin yang disimpan di luar bursa tidak mudah dijual dalam waktu dekat.

Antara Kekuatan dan Kewaspadaan

Secara teknikal, Bitcoin saat ini mendekati batas atas indikator Bollinger Bands di sekitar US$ 100.000, menunjukkan kondisi overbought atau jenuh beli. Namun, ini juga berarti momentum naik masih kuat. Sementara itu, zona support penting ada di sekitar US$ 90.000. Jika harga turun ke sana, reaksi pasar akan sangat menentukan arah selanjutnya.

Di sisi lain, indikator RSI 14-hari kini berada di angka 69,66, nyaris masuk zona jenuh beli. Dalam tren naik besar, RSI bisa naik lebih tinggi, tapi angka ini juga menjadi sinyal untuk tetap waspada jika momentum mulai melemah.

Baca Juga :  Bitcoin Tembus US$ 97.000, Apakah Altcoin Ini akan Naik 50 Kali Lipat?