JAKARTA, investor.id – PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) terus menunjukkan kinerja solid di tengah kondisi makroekonomi yang menantang. Emiten sektor makanan dan minuman ini membagikan dividen tunai sebesar Rp 350,33 miliar atau Rp 9,5 per saham dari laba bersih tahun buku 2024.
Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta, Kamis (24/4/2025), yang dilanjutkan dengan Paparan Publik secara hybrid dari kantor pusat Garudafood, Jakarta Selatan.
Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja menyampaikan bahwa perusahaan mencetak laba bersih sebesar Rp 687,19 miliar pada 2024, tumbuh 14,25% dibanding tahun sebelumnya. Pembagian dividen ini setara dengan 56,10% dari total laba bersih tersebut.
“Tahun 2024 menjadi tonggak bersejarah bagi Garudafood. Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi kami dalam menjaga keseimbangan antara inovasi dan efisiensi, serta komitmen terhadap keberlanjutan,” kata Hardianto dalam paparan publik secara virtual, Kamis (24/4/2025).
Dividen tunai akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat pada Daftar Pemegang Saham (DPS) per 7 Mei 2025, dengan pembayaran dijadwalkan pada 21 Mei 2025.
Adapun sepanjang 2024, segmen makanan dalam kemasan menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 87,76% terhadap total penjualan, tumbuh 14,19% secara tahunan (year-on-year/yoy). Penjualan domestik tetap mendominasi dengan porsi 96,88%, naik 16,37% yoy. Sementara itu, ekspor juga mencatat pertumbuhan positif sebesar 6,73% yoy.
Pada RUPSLB, pemegang saham menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham maksimum sebesar Rp 50 miliar, atau sekitar 0,35% dari total saham beredar. Selain itu, RUPSLB juga mengesahkan pengangkatan Haijiang Gu sebagai komisaris perseroan menggantikan Donald Reginald Gadsden.
Menghadapi 2025, Garudafood akan memperkuat transformasi digital melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI), penguatan rantai pasok, penetrasi pasar jasa makanan, dan inovasi produk. Langkah ini diharapkan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan sekaligus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.
