Mantra Kolaps 90 Persen! Apa Yang Terjadi?

Mantra Kolaps 90 Persen! Apa Yang Terjadi?
Bagikan:

Cryptoharian – Harga token OM, mata uang kripto milik proyek blockchain Mantra, anjlok lebih dari 90 persen hanya dalam waktu 24 jam. Nilainya turun drastis dari kisaran US$ 6,30 menjadi kurang dari US$ 0,50. Akibatnya, kapitalisasi pasar Mantra menyusut lebih dari US$ 5,5 miliar.

Melansir dari cointelegraph.com, penurunan tajam ini membuat banyak investor panik. Beberapa bahkan menyebut kejadian ini sebagai salah satu insiden terbesar sejak keruntuhan LUNA dan FTX. Seorang investor bernama Gordon menulis di media sosial bahwa tim pengembang harus segera memberikan penjelasan, atau OM bisa jatuh ke angka nol. Ia menegaskan bahwa ini bisa jadi peluang rug pull terbesar setelah LUNA dan FTX.

Namun, hingga saat ini belum ada penjelasan resmi mengenai penyebab kolapsnya harga OM. Beberapa media pun mencoba menghubungi pihak Mantra, namun hingga kini belum ada tanggapan.

Baca Juga :  Ripple Kantongi Izin NYDFS, RLUSD Siap Ramaikan Pasar Kripto

Sementara itu, salah satu pendiri Mantra, JP Mullin akhirnya angkat bicara di media sosial. Ia menegaskan bahwa tim Mantra masih aktif dan tidak menghilang. Menurutnya, grup Telegram resmi proyek masih berjalan dan token milik tim masih aman dalam penguasaan mereka.

“Kami masih di sini dan tidak akan ke mana-mana,” ungkap Mullin, sambil membagikan alamat dompet digital untuk membuktikan klaimnya.

Tak lama setelah pernyataan Mullin, tim Mantra merilis pernyataan bahwa penurunan harga OM terjadi akibat likuidasi yang sembrono oleh pihak luar, dan bukan karena tindakan tim pengembang.

Peristiwa ini terjadi di tengah rentetan masalah besar di dunia kripto sejak awal 2025. Sebelumnya, komunitas kripto juga diguncang oleh keruntuhan token meme Libra serta peretasan platform Bybit senilai US$ 1,4 miliar, dua kejadian yang menyebabkan kerugian besar bagi investor.

Baca Juga :  Prediksi Dogecoin: Potensi Kenaikan Harga hingga US$25,8

Padahal, Mantra baru saja menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Pada Januari lalu, mereka menandatangani kesepakatan senilai US$ 1 miliar dengan perusahaan investasi DAMAC untuk melakukan tokenisasi aset-aset dunia nyata seperti properti dan pusat data. Kemudian pada Februari, Mantra mendapatkan lisensi resmi dari otoritas kripto Dubai (VARA) yang memungkinkan mereka beroperasi secara legal di Uni Emirat Arab.